WN Rusia Perampok Money Changer di Bali Tewas Ditembak karena Kabur

20 Maret 2019 19:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolresta Denpasar Kombes Ruddi Setiawan (ketiga kiri) menunjukkan barang bukti saat konferensi pers terkait kasus perampokan pada sebuah toko money changer di Polresta Denpasar. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapolresta Denpasar Kombes Ruddi Setiawan (ketiga kiri) menunjukkan barang bukti saat konferensi pers terkait kasus perampokan pada sebuah toko money changer di Polresta Denpasar. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Polresta Denpasar menangkap WN Rusia yang merampok money changer di Jalan Pratama, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Satu dari tiga pelaku tewas ditembak karena mencoba kabur saat ditangkap.
ADVERTISEMENT
Para perampok, yakni bernama Alexie Korotkikh (43), Georgil Zhukov (39), Robert Haupt (41). Alexie tewas saat ditangkap. Di sisi lain, polisi masih memburu satu pelaku lainnya.
Kapolresta Denpasar Kombes Ruddi Setiawan mengatakan, pihak kepolisian langsung menyelidiki adanya laporan dari korban perampokan Selasa (19/3). Dari hasil penyelidikan, diduga para pelaku berada di kawasan Jimbaran, Badung.
Lalu, Rabu (20/3) dini hari, polisi berhasil menangkap tiga pelaku di kawasan Universitas Udayana (Unud), Jimbaran, Badung. Saat itu, pelaku yang mengendarai mobil Xenia warna putih bernopol DK 743 CI tengah parkir di Jalan Giri Kencana-kawasan kampus Unud. Selanjutnya, dua pelaku yang bernama Georgil Zhukov dan Alexie Korotkikh turun dari dalam mobil.
"Lalu tim mendekati pelaku dan saat mendekati pelaku terjadi perkelahian. Saat itu, pelaku menggunakan senjata tajam dan kami menduga pelaku membawa senjata api. Karena situasi yang membahayakan maka akhirnya anggota melakukan tindakan tegas dan terukur (menembak dan tewas di tempat), " kata Ruddi di Polresta Denpasar, Rabu (20/3).
ADVERTISEMENT
Pelaku yang masih berada di mobil langsung kabur. Polisi lalu menginterogasi Georgil untuk menunjukkan lokasi persembunyian rekan-rekannya.
Dari hasil interogasi itu, polisi lalu melakukan penggeledahan di indekos elit tempat pelaku yang berada di Jalan Pasar Putih No. 10 B, Kedonganan, Kuta, Badung. Di dalam indekos itu, polisi menangkap pelaku yang bernama Robert Haupt dan sejumlah barang bukti yang disimpan di plafon indekos tersebut.
"Saat penggeledahan ditemukan di atas plafon uang sekitar 13 mata uang asing. Kami temukan di TKP milik Alexie yang sudah meninggal," kata Ruddi.
Pelaku perampokan pada sebuah toko money changer yang dihadirkan saat konferensi pers di Polresta Denpasar. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Selain sejumlah mata uang, polisi juga menemukan sejumlah dokumen milik pelaku, sejumlah senjata tajam, dan sebuah magasin yang berisi 16 peluru kaliber 5,56 mm yang sesuai dengan senjata laras panjang SS 1 buatan Pindad.
ADVERTISEMENT
Ruddi menduga para pelaku ini juga melakukan aksinya lebih dari satu kali. Selain itu, senjata api ini masih berada di tangan pelaku yang melarikan diri. Senjata ini diduga milik anggota Brimob yang dikabarkan sempat hilang pada Agustus 2017 lalu. Ruddi mengatakan, masih melakukan penyelidikan atas semua dugaan itu.
"Masih dalam pengembangan," ujar dia.
Atas perbuatan itu, para pelaku dijerat dengan pasal 365 ayat (2) KUHP. Dengan ancaman paling lama 12 tahun penjara.
Sejumlah barang bukti yang diamankan dari tangan pelaku perampokan pada sebuah toko money changer saat konferensi pers di Polresta Denpasar. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Perampokan yang dilakukan para pelaku terjadi pada Selasa (19/3) pukul 00.15 WITA. Empat pelaku yang terekam di CCTV masuk lewat pintu belakang toko. Para pelaku menggunakan jas hujan dan penutup kepala.
Saat itu, salah satu pelaku mengetuk pintu. Saat dibuka karyawan, pelaku langsung memukul bagian kepala karyawan dengan menggunakan besi. 3 karyawan lain yang tengah berjaga juga ikut dipukul.
ADVERTISEMENT
Setelah empat korban pingsan, pelaku mengikat tangan dan mulut korban. Lalu korban membawa kabur brankas yang diduga berisi uang tunai berjumlah Rp 800 juta dan uang valas senilai Rp 100 juta. Hingga saat ini, polisi juga masih mencari sejumlah brankas yang belum ditemukan.