news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

WNI Asal Tegal Tewas dalam Kebakaran Kapal di Mozambik

29 November 2017 9:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal Krustamoz terbakar (Foto: Dok KBRI Maputo)
zoom-in-whitePerbesar
Kapal Krustamoz terbakar (Foto: Dok KBRI Maputo)
ADVERTISEMENT
Seorang warga negara Indonesia (WNI) berinisial D menjadi korban kebakaran kapal di Mozambik. Kejadian berlangsung pada awal November lalu.
ADVERTISEMENT
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhamad Iqbal menjelaskan, D merupakan warga Indonesia asal Tegal, Jawa Tengah. Dia tewas bersama tiga anak buah kapal (ABK) lain.
Iqbal menyebut WNI itu bekerja di kapal penangkap udang berbendera China. Kebakaran itu terjadi di pelabuhan kota Quelimane, Provinsi Zambezia, Mozambik.
"Dalam kebakaran tersebut 4 orang ABK terbakar hangus. Setelah upaya identifikasi panjang, dari 4 korban tersebut seorang di antaranya teridentifikasi sebagai WNI berinisial D," sebut Iqbal dalam keterangan persnya, Rabu (29/11).
"Di kapal tersebut, D bekerja sebagai Kepala Kamar Mesin (KKM) sejak Maret 2017," sambung Iqbal.
Setelah memastikan korban adalah D, Kemlu langsung menjalin komunikasi dengan keluarga yang bersangkutan di kampung halamannya. Keluarga korban pun meminta agar jenazah D dibawa pulang ke Indonesia untuk dimakamkan.
ADVERTISEMENT
Iqbal mengatakan, permintaan keluarga korban untuk merepatriasi jenazah D ke tanah air sangat sulit diwujudkan. Tim perlindungan WNI pun mengusulkan agar jenazah D dimakamkan di Mozambik saja.
"Setelah dijelaskan kondisi jenazah yang rusak karena terbakar, serta rumitnya proses karantina kargo jenazah, keluarga akhirnya menyepakati agar jenazah dimakamkan di Mozambik," papar dia.
Meski setuju, keluarga D meminta agar korban dikebumikan sesuai tata cara Islam. Permintaan tersebut segera direspons oleh perwakilan Indonesia di Mozambik, KBRI Maputo.
"KBRI Maputo kemudian bergerilya mencari komunitas muslim di sekitar Quelimane. Dua jam kemudian, KBRI berhasil menemui komunitas muslim setempat yang kemudian membantu proses pemakaman jenazah almarhum D di sebuah pemakaman muslim di Quelimane," jelas dia.
"Sembari menunggu hasil penyelidikan otoritas setempat mengenai penyebab kebakaran, Kementerian Luar Negeri melalui KBRI Maputo juga terus mengupayakan hak-hak almarhum D seperti asuransi, santunan, maupun sisa gaji agar segera dibayarkan kepada keluarga almarhum," pungkas Iqbal.
ADVERTISEMENT