Sekelompok WNI di Hong Kong Deklarasi Dukung Prabowo-Sandi
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lebih dari 500 pekerja migran Indonesia (PMI) di Hong Kong mendeklarasikan dukungan kepada pasangan capres cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Pekerja migran Indonesia (PMI) itu datang berbondong-bondong dari berbagai kawasan ke Pantai Repulse Bay, Hong Kong, Minggu (11/11).
ADVERTISEMENT
"Deklarasi hari ini bukan sekadar simbol dukungan para pekerja migran, tetapi sekaligus komitmen untuk bekerja keras memenangkan Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019," ujar Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani yang hadir dalam deklarasi itu, dalam keterangan tertulis kepada kumparan, Senin (12/11).
Deklarasi diawali dengan senam pagi dan "Goyang Dua Jari". Dalam orasi di depan para WNI yang seluruhnya perempuan dan bekerja di sektor rumah tangga itu Muzani merasa terharu atas dukungan emak-emak luar negeri ini kepada Prabowo-Sandi.
"Teman-teman tidak sekadar bekerja dan menjadi pahlawan bagi keluarga, tetapi juga masih mau memikirkan dan membantu negara. Ini yang disebut The Power of Emak-emak," terangnya.
"Saya tidak menyangka, teman-teman PMI bahkan mau saweran untuk bisa menyelenggarakan kegiatan seperti ini. Melalui telepon, Pak Prabowo barusan menyampaikan rasa bangga dan apresiasi yang tinggi kepada teman-teman," imbuh Muzani, yang memang sempat berbicara langsung melalui video call dengan capres nomor urut 02 itu saat di lokasi.
ADVERTISEMENT
Muzani menegaskan kembali komitmen Prabowo-Sandi yang akan serius memberikan perhatian terhadap perbaikan nasib para pekerja Indonesia di dalam maupun di luar negeri.
Muzani mengatakan, Prabowo-Sandi juga berkomitmen untuk mencabut Keppres tentang Tenaga Kerja Asing, yang lebih berpihak kepada kepentingan asing, serta mencabut peraturan tentang 'outsourcing' agar para pekerja tersebut diangkat menjadi karyawan tetap.
"Khusus terkait PMI di luar negeri, tanggung jawab negara yang paling asasi adalah melindungi dan menjamin keselamatan segenap bangsa Indonesia, di mana pun berada. Kalau tidak mampu melindungi warga negaranya, ya diganti, lalu serahkan kepada yang mampu," ujar Muzani.
Untuk diketahui, jumlah pemilih yang tercatat dalam DPT Hong Kong dan Makau pada Pilpres/Pileg 2019 sebanyak 175.000 ribu orang. Mereka akan memberikan suara pada Minggu, 14 April 2019, atau tiga hari lebih awal dari hari pencoblosan di Indonesia. Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Hong Kong-Makau telah mempersiapkan 28 TPS di tiga gedung di Hong Kong dan satu gedung di Makau.
ADVERTISEMENT