Yahudi di Jerman Ingin Ada Kelas Antisemitisme Bagi Imigran Muslim

6 November 2018 2:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi Dukungan Yahudi di Jerman. (Foto: AFP/Tobias Schwarz)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi Dukungan Yahudi di Jerman. (Foto: AFP/Tobias Schwarz)
ADVERTISEMENT
Organisasi masyarakat Yahudi di Jerman menginginkan diadakannya kelas khusus bagi para imigran muslim yang datang ke Jerman. Kelas itu diharapkan dapat menghentikan penyebaran antisemitisme atau paham yang tidak suka pada sesuatu yang berhubungan dengan bangsa Yahudi oleh para imigran muslim.
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Dewan Pusat Yahudi di Jerman, Abraham Lehrer, mengatakan, imigran yang datang ke Jerman kebanyakan berasal dari negara-negara Arab yang mengajarkan antisemitisme. Menurut Lehrer, negara-negara Arab menolak untuk mengakui hak-hak dari negara Yahudi. Ia membicarakan tentang negara-negara di Timur Tengah seperti Suriah.
Aksi Dukungan Yahudi di Jerman. (Foto: AP Photo/Markus Schreiber)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi Dukungan Yahudi di Jerman. (Foto: AP Photo/Markus Schreiber)
Sejak 2015, Jerman mengizinkan masuknya pencari suaka dalam skala yang besar yang kebanyakan datang dari negara-negara mayoritas Muslim. Oleh karena itu, Lehrer menganggap ketika imigran dari negara tersebut menetap di Jerman maka antisemitisme akan semakin menjadi masalah besar.
“Ketika para imigran tidak lagi hanya memikirkan pekerjaan dan tempat tinggal, mereka akan mengutarakan pendapat mereka secara terbuka. untuk mencegah skenario tersebut (penyebaran antisemitisme), kelas integrasi harus disesuaikan dengan negara asal para imigran,“ jelasnya, Minggu (5/11).
Aksi Dukungan Yahudi di Jerman. (Foto: AFP/Tobias Schwarz)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi Dukungan Yahudi di Jerman. (Foto: AFP/Tobias Schwarz)
Menurut Lehrer, kelas integrasi untuk imigran juga perlu mengajarkan nilai-nilai fundamental seperti demokrasi. Selain itu, perlu diajarkan paham untuk menghargai perempuan di tengah-tengah masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Lehrer juga mengutuk partai sayap kanan Jerman Alternative für Deutschland (AfD) yang membuat wadah antisemitisme dapat tumbuh secara terbuka di Jerman.
Partai tersebut menentang adanya tradisi Yahudi seperti sunat pria dan metode yang ketat untuk penyembelihan hewan. Selain itu, AfD juga tercatat secara terang-terangan menolak masuknya budaya Islam ke Jerman karena menganggap Islam tidak sesuai dengan konstitusi Jerman.
“AfD seperti sejenis katalis untuk berbagai kelompok dengan akar antisemitisme,“ ucap Lehrer.
Seorang demonstran sayap kanan di Chemnitz, Jerman. (Foto: REUTERS/Hannibal Hanschke)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang demonstran sayap kanan di Chemnitz, Jerman. (Foto: REUTERS/Hannibal Hanschke)
Ratusan insiden berbau antisemitisme dilaporkan di Jerman tahun lalu yang kebanyakan didalangi oleh kelompok sayap kanan dan neo-Nazi.
Meski demikian, AfD menolak dianggap antisemitisme dan mulai mendapatkan dukungan dari sekelompok kecil masyarakat Yahudi. Dukungan masyarakat Yahudi tersebut mendapatkan kritikan dari masyarakat Yahudi lainnya yang tidak bergabung dengan AfD.
ADVERTISEMENT