Yang Perlu Anda Tahu tentang Izhak Eks ITB dan 9 Adiknya

22 Desember 2017 12:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kisah mantan mahasiswa Teknik Kimia ITB asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Muhammad Izhak, sungguh menyentuh hati. Setelah ditinggal kedua orangtuanya, Izhak sebagai anak sulung mau tak mau berhenti kuliah untuk mengurus sembilan adiknya.
ADVERTISEMENT
Izhak memiliki kemampuan akademik yang tak perlu diragukan lagi. Pada 2013, ia berhasil lolos di salah satu kampus terbaik Indonesia melalui jalur beasiswa bidikmisi.
Izhak dan adiknya. (Foto: kumparan)
Akan tetapi, pada 2016, ia memilih pulang ke kampung halaman dan mengundurkan diri dari ITB untuk mengurus ibunya, Samiah, yang menderita sakit tumor kista.
Sekitar satu tahun merawat ibunya yang sakit, Izhak pada akhirnya harus merelakan kepergian ibu tercinta pada 13 Februari 2017 lalu.
Malangnya, 9 bulan kemudian ayah Izhak, Ilyas, menyusul kepergian sang istri. Menjadi yatim piatu, Izhak sebagai anak pertama harus mengambil peran sebagai ayah dan ibu bagi sembilan adiknya. Selengkapnya dapat Anda baca di: Perjuangan Izhak yang Mundur dari ITB demi Mengasuh 9 Adiknya
Izhak dan foto sang ibu. (Foto: kumparan)
Meski demikian, Izhak tidak memungkiri bahwa ia ingin melanjutkan sekolah. Mendiang ibunya pun berpesan agar Izhak kembali melanjutkan kuliah.
ADVERTISEMENT
Menanggapi keinginan tersebut, pihak ITB akan memberikan surat rekomendasi bila Izhak berencana pindah kampus di daerahnya. Baca: ITB Siap Beri Rekomendasi Izhak untuk Kuliah di Kampus Lain
Izhak membuat gula aren. (Foto: kumparan)
Untuk menyambung hidup, Izhak dan adik-adiknya beternak kambing dan mengandalkan produksi gula aren rumahan yang telah ditekuni sang ayah sejak masih hidup. Dengan hasil penjualan gula aren, Izhak berharap penghasilannya yang tak seberapa, bisa membiayai adik-adiknya yang lain agar bisa terus mengenyam pendidikan di bangku sekolah. Orang tuanya juga mewariskan 2 ekor sapi dan sebidang kebun.
Mereka bernaung di rumah panggung kayu sederhana yang juga menjadi peninggalan kedua orangtuanya. Izhak membagi tugas rumah tangga bersama adik-adiknya yang sudah mampu dimintai bantuan.
Adik-adik Izhak membuat gula aren. (Foto: kumparan)
Izhak memiliki 5 adik perempuan dan 4 adik laki-laki. Adik kedua Izhak, Hasnawati (20), tengah menempuh studi di STAIN Pare-pare.
ADVERTISEMENT
Ketiga, Aslang (18) berhenti sekolah sejak kelas empat SD, Rasmiani (13) dan Padila (12) sama-sama duduk di bangku kelas satu dan dua MTS DDI Basseang, Mutmainna (11) kelas VI, Ismail (10) kelas IV, Nuralia (7) kelas dua, dan mereka bersekolah di SD 002 Basseang. Lalu ada Abdullah Hanif (6) yang masih duduk di bangku TK Basseang. Terakhir ada si bungsu Muh Khaerul Ahfan yang saat ini berumur satu tahun tujuh bulan.
Izhak dan adik-adiknya. (Foto: kumparan)
Melalui kitabisa.com, Yuuka Shimizudani, menggalang dana untuk membantu kelangsungan hidup Izhak dan adik-adiknya. Atas persetujuan Izhak, donasi yang terkumpul akan digunakan untuk dijadikan modal usaha ternak kambing. Dengan demikian pemasukan finansial keluarga tanpa orang tua ini akan meningkat.
Bagi Anda yang tergerak untuk membantu Izhak dan adik-adiknya dapat menyalurkan bantuan melalui tautan berikut:
ADVERTISEMENT