Yasonna Jadi Guru Besar PTIK: Seperti Pulang Kampung

11 September 2019 13:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapat senat terbuka dalam rangka pengukuhan guru besar STIK Lemdiklat Polri, Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly (kiri) di Aula PTIK, Jakarta Selatan. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rapat senat terbuka dalam rangka pengukuhan guru besar STIK Lemdiklat Polri, Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly (kiri) di Aula PTIK, Jakarta Selatan. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly baru saja dikukuhkan sebagai guru besar Sekolah/Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK/PTIK) melalui sidang senat terbuka di aula PTIK.
ADVERTISEMENT
Menurut Yasonna, menjadi guru besar di PTIK serasa seperti pulang kampung. Dalam artian, ia kembali menjadi pengajar, profesi yang ia geluti sebelum jadi menteri.
"Satu kebahagian bagi saya jadi keluarga besar PTIK seperti pulang kampung. Karena memang awalnya karier saya dosen. Dosen masuk politik, di akademik saya pernah jadi pembantu dekan, pembantu rektor 2. Masuk politik lupa kampus, sekarang balik," ucap Yasona di PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (11/9).
Ketika nanti terlibat dalam proses belajar mengajar aktif, Yasona akan berfokus pada bidang cybercrime. Hal yang ia soroti saat mengucapkan orasi ilmiahnya pada sidang senat terbuka.
"Interest saya di bagian cybercrime, cyber bully, cyber intimidation dalam melihat fenomena medsos bagi perkembangan demokrasi kita tak hanya di Indonesia, pengalaman di negara lain bahwa fenomena ini harus kita teliti dan kita jelaskan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Usai pengukuhan, Yasona belum memberikan satu patah kata pun kepada wartawan yang menyerbunya.
"Jangan dulu aku mau tenang tenang, aku mau tenang tenang nanti akan ada masanya tenang aja, masak pakai toga, ini sebagai dosen bukan menteri," kata Yasona.