Yusril: PBB Fokus Pileg, Tak Dukung Jokowi atau Prabowo

10 Agustus 2018 22:16 WIB
Yusril saat menjawab pertanyaan wartawan terkait mediasi antara PBB dengan KPU terkait sengketa pencalegan. (Foto: Ricad Saka/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Yusril saat menjawab pertanyaan wartawan terkait mediasi antara PBB dengan KPU terkait sengketa pencalegan. (Foto: Ricad Saka/kumparan)
ADVERTISEMENT
Teka-teki siapa yang maju di Pilpres 2019 sudah terjawab. Dua kandidat yakni Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandi akan bertarung merebut kursi Istana untuk periode 2019-2024.
ADVERTISEMENT
Hampir seluruh parpol juga telah menyatakan dukungannya, 9 parpol mendukung paslon Jokowi-Ma'ruf dan 5 parpol mendukung Prabowo-Sandi. Namun ada parpol yang menyatakan tidak akan mendukung salah satu calon, salah satunya yakni Partai Bulan Bintang (PBB).
"PBB tidak mencalonkan atau mengusung pasangan manapun dalam Pilpres 2019," ujar Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra seperti dikutip kumparan dalam akun instagramnya @yusrilihzamhd.
Yusril mengatakan, keputusan untuk tidak mendukung salah satu calon itu dikarenakan para paslon menggunakan hitung-hitungan kursi DPR yang didapat dalam Pileg 2014, bukan suara sah secara nasional.
Hal itu membuat PBB tidak bisa mengusung salah satu kandidat, karena tak memiliki kursi di DPR. Diketahui pada saat Pileg 2014, PBB hanya mendapat suara 1,46 persen, sedangkan ambang batas parlemen saat itu 3,5 persen.
ADVERTISEMENT
"Pencalonan dua pasangan calon sebagaimana telah kita ketahui, dua-duanya menggunakan kursi, bukan suara sah secara nasional. Dengan digunakannya cara ini, maka PBB tidak dalam posisi dapat mencalonkan atau mengusung pasangan calon," ungkapnya.
Yusril mengatakan, keputusan tidak mendukung salah satu paslon tersebut juga dikarenakan Jokowi maupun Prabowo tidak pernah mengajak PBB untuk mendukung keduanya. Ia memahami, tidak ada ajakan mendukung itu disebabkan PBB tidak memiliki kursi di DPR.
“Kalau mereka sendiri tidak pernah mengajak kita untuk mendukung mereka, untuk apa kita capek-capek mendukung salah satu dari mereka. Mereka tidak mengajak PBB itu wajar saja karena kita tidak punya kursi di DPR sekarang," jelasnya.
“Kedua pasangan capres/cawapres tidak memperhitungkan kita. Kalau orang lain menganggap kita tidak penting, janganlah kita ge’er merasa diri kita penting. Kita tidak perlu menjadi seperti orang menderita sakit jiwa merasa diri kita penting dan besar (megalomania), padahal kenyataannya kita tidak seperti itu,” lanjut Yusril.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Yusril meminta para kader untuk fokus dalam Pileg 2019 agar PBB bisa melewati ambang batas parlemen 4 persen. Yusril ingin para kader bekerja keras agar bisa eksis di DPR dan kembali diperhitungkan.
“Untuk Pilpres, jangan banyak menyita waktu kita, karena tidak akan ada manfaat apapun yang kita peroleh dari Pilpres ini. Demikian pendapat saya,” tutup Yusril.