Zulhas: Sikap Pembakar Bendera Tauhid Beringas, Jauh dari Nilai Islam

24 Oktober 2018 11:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Bendera Tauhid. (Foto: AFP/JEWEL SAMAD)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bendera Tauhid. (Foto: AFP/JEWEL SAMAD)
ADVERTISEMENT
Ketua MPR Zulkifli Hasan turut menyesalkan adanya insiden pembakaran bendara Tauhid yang diduga dilakukan oleh oknum Banser. Apalagi, insiden tersebut terjadi saat peringatan Hari Santri Nasional. Zulhas sapaan Zulkifli Hasan bahkan menganggap sikap para pelaku pembakaran itu cukup beringas dan jauh dari nilai-nilai islam.
ADVERTISEMENT
"Kan ulama-ulama dulu selalu mengatakan, sejuk untuk menyampaikan rahmatan lil alamin. Karena itu perilaku-perilaku kita jangan mencerminkan beringas gitu, jauh dari nilai-nilai Islam. Apalagi ini Hari Santri" kata Zulhas di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/10).
Meski demikian, Zulhas menyerahkan semuanya kepada pihak berwajib untuk menangani dan mengusut kasus pembakaran bendera Tauhid ini.
"Jadi tentu kita menyesalkan itu ya. Kan sekarang sudah ditangani polisi, kejaksaan, ya kita serahkan ke aparat," jelasnya.
Zulkifli Hasan di Leuwipanjang (Foto: Dok. DPP PAN)
zoom-in-whitePerbesar
Zulkifli Hasan di Leuwipanjang (Foto: Dok. DPP PAN)
Selain itu, Zulhas menyarankan agar tak ada lagi pihak-pihak yang memancing kegaduhan di tengah masyarakat. Apalagi saat ini, sudah memasuki tahun politik, menjelang Pilpres 2019.
"Ini kan tahun politik jangan mancing-mancing. Kadang kan sepele tapi kalau sudah menyangkut agama kan bahaya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, pihak kepolisian telah mengamankan tiga orang pelaku pembakaran benderan Tauhid. Tiga orang itu berinisial A, N, dan F. Namun, status ketiga orang itu masih terperiksa. Para pelaku telah meminta maaf kepada masyarakat khususnya umat Islam.
Mereka mengakui aksi pembakaran bendera Tauhid ini bentuk spontanitas dan tak ada hubungannya dengan Banser. Namun mereka meyakini bendera Tauhid yang dibakar adalah bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
"Peristiwa pembakaran itu merupakan repons spontanitas tidak ada kaitannya sedikitpun dengan kebijakan Banser, itu mutlak respons kami. Kedua, bendera yang kami bakar saat HSN (Hari Santri Nasional) itu bendera yang terlarang yang dilarang pemerintah yaitu bendera HTI," kata salah seorang pelaku.