Zulkifli Hasan: Aneh Kalau Ada Islamophobia, Umat Islam Dicurigai

7 Desember 2018 16:31 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Zulkifli Hasan di acara Hakordia 2018. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Zulkifli Hasan di acara Hakordia 2018. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua MPR Zulkifli Hasan menyinggung soal peran umat Islam saat berpidato di Milad 1 Abad Wanita Syarikat Islam di Gedung Nusantara V MPR, Senayan, Jakarta, Jumat (7/12). Zulkifli menyebut peran umat Islam sudah muncul sejak sebelum zaman kemerdekaan. Pun, kesadaran berbangsa dan bernegara itu sudah tumbuh sejak abad ke-19.
ADVERTISEMENT
Ia bercerita pada tahun 1900an sudah banyak tokoh-tokoh Islam yang ikut dalam pergerakan nasional seperti KH Ahmad Dahlan, HOS Tjokroaminoto, Boedi Oetomo, hingga Agus Salim. Tak hanya itu, sejumlah organisasi juga mulai bermunculan salah satunya Sarekat Dagang Islam (SDI) yang menjadi cikal bakal Syarikat Islam (SI).
"Karena memang yang paling tertindas umat Islam yang disebut pribumi sementara golongan Eropa, Timur mendapat kenikmatan kenyamanan," ujar Zulkifli di lokasi.
Karena itu, ia mempertanyakan jika hingga saat ini ada pihak yang curiga bahwa umat Islam ingin merusak atau merongrong kedaulatan NKRI. Ketum PAN ini juga berpendapat bahwa umat Islam di Indonesia selama ini telah bersikap toleran tanpa membeda-bedakan.
"Makanya kalau umat Islam dicurigai, Islamophobia, aneh. Apalagi tidak toleran, ya aneh juga," ungkapnya.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kiri) hingga Ketua MPR Zulkifli Hasan (kedua kanan), Hadiri Milad 1 Abad Wanita Sarikat Islam. (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kiri) hingga Ketua MPR Zulkifli Hasan (kedua kanan), Hadiri Milad 1 Abad Wanita Sarikat Islam. (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
Dengan demikian, untuk menangkal stigma negatif terhadap Islam itu, Wanita Syarikat Islam harus berani menyampaikan ke publik wajah Islam yang damai.
ADVERTISEMENT
"Islam itu sudah toleran, ibu harus berani bilang ke publik. Apalagi ada yang ekstrem kan," tukasnya.
Zulkifli juga mengapresiasi gerakan Reuni 212 yang berhasil mendatangkan massa umat Islam dalam jumlah besar di Lapangan Monas, Minggu (2/12).
"Kemarin 212 itu saya banyak ditanya, itu gerakan hati tidak ada yang bisa datangkan begitu banyak," kata Zulkifli disambut tepuk tangan meriah ibu-ibu.