OTOHITZ II Filter Udara

4 Jenis Filter Udara Sepeda Motor dan Interval Penggantiannya

12 Oktober 2019 15:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pada semua jenis motor, baik dengan sistem pengabutan injeksi maupun karburator pasti dibekali filter udara. Filter udara berfungsi untuk membersihkan atau menyaring udara sebelum dicampurkan dengan bensin dan kemudian masuk ke ruang bakar.
“Fungsinya adalah sebagai penyaring atau peredam dari debu dan kotoran di jalan, yang bisa saja masuk ke ruang pembakaran,” ucap Endang, Service Advisor Yamaha Mutiara Bukit Indah Tangerang.
Menurut Endang, apabila debu atau kotoran sampai masuk ke ruang pembakaran dampak seriusnya adalah kerusakan pada dinding piston. Penyebabnya karena debu yang ikut bergesekan ketika mesin sedang bekerja.
Adapun, salah satu ciri kerusakan yang disebabkan oleh filter udara adalah muncul asap putih dari lubang knalpot.
Di pasaran, ada empat jenis filter udara berdasarkan tipe bahannya, yakni filter udara dengan tipe busa, tipe kering, tipe basah, dan tipe stainless steel.
Endang mengungkapkan keempatnya memiliki fungsi dan tugas yang sama, namun perbedaannya hanya di durabilitas dan interval penggantiannya saja.
Filter udara tipe busa
Tampilan filter udara berbahan busa. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Penyaring udara jenis ini biasanya masih diterapkan di motor-motor lansiran lama. Modelnya sederhana dan cukup mudah dibersihkan. Untuk filter udara jenis ini harus diganti setiap 12-15 ribu kilometer.
“Filter udara tipe busa biasanya masih dipakai pada motor keluaran sebelum 2006. Bisa dilihat dengan kasat mata, jika sudah tipis dan bolong-bolong itu harus segera diganti,” ucapnya
Filter udara tipe kering
Tampilan filter udara tipe kering Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Yang satu itu biasanya dipakai pada motor-motor dengan umur yang lebih muda. Nah, durabilitasnya menurut Endang sedikit dibawah tipe busa. Hanya saja kelebihannya terletak di harganya yang terjangkau dan mudah didapatkan.
“Untuk tipe yang basah umur pakainya lebih cepat ketimbang yang tipe busa sekitar 7.500 km sampai 10.000 km harus segera diganti. Untuk mengeceknya bisa dilihat juga dengan kasat mata,” katanya.
Filter udara tipe basah
Tampilan filter udara tipe basah Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Filter udara tipe ini biasanya diaplikasikan pada motor-motor keluaran baru khususnya varian motor matik. Disebut basah karena pada area filter kertas diberi semacam pelumas yang berfungsi untuk menangkap kotoran dan debu.
“Banyak yang salah kaprah, filter jenis ini enggak boleh dicuci dengan bensin apalagi air. karena akan menghilangkan pelumasnya. Bisa saja disemprot dengan kompresor udara, tapi kami tidak merekomendasikan karena akan merusak kertas filternya,” jelasnya.
Menyoal interval penggantian, tambah Endang mampu bertahan hingga 15 ribu km. Bila kondisi filter udara sudah kotor, tak ada salahnya untuk segera diganti.
Filter udara tipe stainless steel
Tampilan filter udara berbahan stainless steel. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Terakhir, filter udara dengan bahan stainless steel. Biasanya tidak diaplikasikan pada motor-motor keluaran pabrikan. Alasannya karena ongkos produksi yang lebih mahal dibanding tiga jenis filter udara yang lainnya.
Nah, tipe filter udara ini biasanya diproduksi oleh produsen aftermarket. Kelebihannya terletak di durabilitas yang lebih lama dan proses pembersihannya yang relatif mudah. Hanya saja, bagi Anda yang mengganti jenis filter ini harganya cukup mahal, sekitar dua sampai tiga kali lipat harga filter udara konvensional.
Jadi, dari empat jenis filter di atas, kamu pilih yang mana?
Filter Udara Foto: Bangkit Jaya Putra
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten