Alasan Bumper Mobil Kekinian Mudah Penyok

9 Juli 2018 10:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peluncuran Hyundai H-1 terbaru (Foto: Alfons Hartanto/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran Hyundai H-1 terbaru (Foto: Alfons Hartanto/kumparanOTO)
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu yang lalu Hyundai menghadirkan penyegaran teranyar untuk produk multi-purpose vehicle (MPV) bongsor mereka, H-1. Masih tampil sebagai mobil bertubuh besar yang dapat menampung sampai 11 orang, mobil yang satu ini hadir dengan beberapa ubahan penting.
ADVERTISEMENT
Selain dari sisi kosmetika, soal fitur keselamatan berkendara baru juga dihadirkan. Salah satu yang paling menarik adalah didesain ulangnya bagian depan kendaraan sehingga dapat meningkatkan keselamatan pejalan kaki, kalau-kalau terjadi kecelakaan.
Bumper penyok  (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Bumper penyok (Foto: Wikimedia Commons)
"Kalau dulu kan lihatnya, mobil nabrak orang, mobilnya enggak kenapa-napa, anggapnya 'wah, ini aman'. Kalau sekarang kan, mobil tabrakan kok kelihatan rada hancur, tapi orangnya enggak kenapa-napa . Karena seharusnya mobil yang absorb, termasuk juga kalau nabrak orang, kalau bisa mobilnya yang absorb dampak tabrakannya," ujar Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI), Mukiat Sutikno.
Menurut Mukiat, hal ini yang membuat mobil-mobil keluaran terbaru lebih aman bagi pengendara maupun pejalan kaki seandainya terjadi kecelakaan. Meskipun sebagai gantinya beberapa komponen mobil seperti bagian bumper akan mudah penyok.
ADVERTISEMENT
Masih ingin tahu lebih dalam mengenai teknologi ini, kumparanOTO mendapat penjelasan tambahan dari Deputy Marketing Director PT HMI Hendrik Wiradjaja, tentang teknologi yang dinamakan Pedestrian Protection Compliance Stage 2 ini.
Peluncuran Hyundai H-1 terbaru (Foto: Alfons Hartanto/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran Hyundai H-1 terbaru (Foto: Alfons Hartanto/kumparanOTO)
Hendrik mengatakan, kalau teknologi ini awalnya diperkenalkan di Eropa. Desain depan mobil dibuat cenderung membulat dan menghindari bentuk-bentuk mengotak ataupun sudut, sehingga dapat meminimalisir cedera.
"Selain desain, material juga dipilih yang dapat meredam dan menyerap benturan," terang dia. "Material bumper dibuat dengan plastik berkualitas tinggi. (Di Hyundai) sekarang sudah tidak boleh menggunakan material baja untuk bumper," Hendrik menambahkan.
Sedangkan untuk bagian bodi, meski masih menggunakan baja, menurut Hendrik konstuksinya sudah dibuat sedemikian rupa sehingga dapat meminimalisir kemungkinan korban tabrakan cedera parah.
ADVERTISEMENT