Alasan Honda `Terlambat` Produksi Lokal Honda PCX

13 Desember 2017 16:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
All new Honda PCX 150 (Foto: AHM)
zoom-in-whitePerbesar
All new Honda PCX 150 (Foto: AHM)
ADVERTISEMENT
Bukannya mau membiarkan Yamaha NMax menguasai pasar, Honda hanya menunggu waktu yang tepat untuk mengambil alih takhta penguasa skutik premium di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Buktinya, kelas motor skuter matik (skutik) premium juga tidak lepas dari perhatian PT Astra Honda Motor (AHM), tahun 2010 mereka memperkenalkan Honda PCX 125 ke pasar Indonesia. Bahkan, mereka melanjutkan siklus hidup motor itu dan meng-upgrade mesin motor ini ke 150 cc setelah dua tahun eksis.
Seperti tidak mau memberi kesempatan untuk pesaingnya masuk ke pasar skutik premium, tahun 2014, Honda PCX kembali menghadirkan versi terbaru yang dinamai new Honda PCX 2014.
Dominasi PCX ini dibuktikan dengan dengan capaian penjualan yang mencapai 3.240 unit pada tahun 2014.
Honda PCX (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Honda PCX (Foto: Istimewa)
Namun layaknya dongeng, PCX juga harus menemukan konflik dalam petualangannya di pasar skutik premium Indonesia.
Tahun 2015, Yamaha turut meramaikan persaingan skutik premium. Mengusung nama Yamaha NMax, PCX seperti mendapat tamparan keras. Bagaimana tidak, lima tahun menjadi penguasa di pasar skutik bongsor, Honda harus mengakui keunggulan NMax mulai tahun itu.
ADVERTISEMENT
Hadir menjadi 'anak bungsu' di pasar skutik premium, Yamaha NMax sukses menjadi idola baru bagi pengendara motor di Indonesia. Hal ini sendiri tidak lepas dari faktor harga. Yamaha NMax yang sudah diproduksi lokal di Indonesia tentu menjanjikan harga jual yang lebih murah.
Dengan model yang tidak jauh beda, NMax dibanderol dengan harga dibawah Rp 30 juta, sementara PCX yang dibawa dari negara tetangga (awalnya Thailand, kemudian pindah ke Vietnam di tahun 2014) mematok harga mencapai Rp 40 juta.
Tidak heran kalau sampai tahun 2017 ini penjualan Yamaha NMax sukses mengungguli Honda PCX cukup telak. Hal ini juga yang kemudian memunculkan pertanyaan di kepala orang-orang, "kenapa sih Honda tidak memproduksi PCX 150 dalam negeri saja?" Sebab, dengan memproduksi PCX di Indonesia, diyakini PCX akan mampu menyaingi penjualan NMax.
All New Honda PCX 2018 (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
All New Honda PCX 2018 (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan)
Di pengujung tahun 2017 ini akhirnya Honda mengambil aksi. Tidak hanya memproduksi PCX 150 secara lokal, Rabu (13/12) Honda juga membawa varian baru all new Honda PCX 150.
ADVERTISEMENT
Kini Honda PCX diniagakan dalam dua pilihan CBS dan CBS ABS dengan banderol masing-masing Rp 27 juta - Rp 32 juta. Turun drastis dari Rp 40,5 juta untuk model 2017.
Pertanyaan pun berlanjut, "Lantas mengapa Honda baru mengambil langkah ini di tahun 2017?"
Menjawab pertanyaan itu, President Director AHM Toshiyuki Inuma angkat bicara. "Saya sendiri mau supaya lebih cepat (memproduksi PCX di Indonesia). Tapi perlu diingat, PCX yang sekarang kami (AHM) bawa, ini adalah generasi ketiga," sebut Inuma.
"Namun saat akan direncanakan (melakukan produksi di Indonesia), pada saat itu baru ada (PCX) generasi kedua dan pada saat itu pihak peneliatian dan pengembangan sudah memikirkan generasi PCX terbaru," lanjutnya.
Dengan pertimbangan tersebut AHM rela melakukan perjudian dengan menunda produksi PCX di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Karena waktu itu niatan kami juga jika konsumen diberikan produk yang lebih baru tentu akan lebih akan lebih memuaskan mereka," tutup Inuma.
Selain itu keputusan membawa PCX untuk diproduksi secara lokal, juga tidak bisa dilepaskan dari antusiasme orang Indonesia terhadap motor matik. Beberapa keluarga di Indonesia bahkan memiliki lebih dari satu sepeda motor matik.
"Dari situ kemudian biasanya muncul keinginan untuk memiliki sepeda motor yang lebih bagus paling tidak dari segi desain," sebut Inuma.
All New Honda PCX 2018 (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
All New Honda PCX 2018 (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan)
Antusiasme orang Indonesia terhadap motor premium yang dilengkapi dengan kualitas terbaik ini kemudian harus terbentur dengan harga yang sangat tinggi.
Hal ini juga yang kemudian juga mendorong Honda untuk memproduksi PCX dalam negeri. AHM sendiri cukup optimistis dengan penjualan PCX 150 setelah diproduksi dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Hal ini tidak bisa dilepaskan dari pengalaman mereka dengan CBR 150, di mana setelah diproduksi lokal semakin banyak konsumen yang membeli kuda bermesin mereka Honda itu..
Lantas, mampukah PCX 150 merajai pasar skutik premium setelah memproduksi produknya di Indonesia?