Amankah Mencampur Nitrogen dengan Angin Biasa Pada Ban?

3 Juli 2019 19:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ban kempis Foto: dok. Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ban kempis Foto: dok. Pixabay
ADVERTISEMENT
Sebelum melakukan perjalanan dengan mobil, sebaiknya jangan lupa untuk periksa terlebih dahulu beberapa komponen mobil. Salah satu komponen yang tak boleh terlewatkan untuk diperiksa yaitu tekanan angin ban.
ADVERTISEMENT
Tekanan angin ban diharuskan sesuai dengan yang dianjurkan oleh pabrikan. Bila memang tekanan angin ban tersebut kurang, sebaiknya segera tambahkan.
Akan tetapi, masih banyak perdebatan soal pengisian angin ban. Khususnya yang biasa menggunakan nitrogen apakah aman kemudian menambahkannya yang biasa, atau sebaliknya.
Pemeriksaan ban mobil. Foto: www.edmunds.com
National Technical Support 4-wheel PT Multistrada Arah Sarana (MSA) – Achilles Indonesia, Panji Ardiansyah, mengatakan pencampuran angin jenis nitrogen dengan angin jenis biasa tidaklah masalah.
“Kalau bicara boleh sih boleh saja, dan tidak berbahaya juga. Namun, secara manfaat dari si nitrogen akan berkurang atau bahkan hilang sama sekali,” papar Panji saat dihubungi kumparan.
Panji menjelaskan, jenis angin nitrogen memiliki keunggulan dalam hal perlambatan terjadinya peningkatan panas pada ban (heat built up). Sebab, angin jenis nitrogen memiliki molekul positif dalam jumlah yang lebih banyak.
Tampilan ban Toyota New Avanza dalam Launching New Avanza and New Veloz di Fairmont Hotel Jl. Asia Afrika No. 8, Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Sementara angin biasa, tentu tidak memiliki molekul yang sama seperti nitrogen. Sehingga sudah tentu akan lebih cepat dalam hal peningkatan panas (heat built up).
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, jika dicampurkan dikhawatirkan molekul yang ada pada nitrogen akan terbuang percuma dan tidak akan memperlambat peningkatan panas pada ban.
Lebih lanjut, daya tahan dari kualitas ban lebih dipengaruhi oleh tekanan angin dari ban daripada jenis anginnya. Karenanya, sangat penting bila tekanan angin pada ban sesuai dengan standar pabrikan.
Tabel tekanan ban mobil Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
“Nah yang berbahaya itu sebenarnya lebih ke sesuai atau tidaknya tekanan angin ban tersebut. Kalau kurang akan berbahaya dan bisa merusak ban atau pelek, nah kalau kelebihan juga bisa menyebabkan pecah ban,” tutur Panji.