Bedah Cara Kerja Modus Berkendara Wuling Almaz

9 Maret 2019 8:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Test drive Wuling Almaz menyusuri jalanan berkelok-kelok menuju Bandung dari Sukabumi Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
zoom-in-whitePerbesar
Test drive Wuling Almaz menyusuri jalanan berkelok-kelok menuju Bandung dari Sukabumi Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
ADVERTISEMENT
Wuling Almaz selain menawarkan fitur dan teknologi modern, juga bisa memanjakan siapa saja pengemudinya. Jadi setiap pengemudinya bisa merasakan performa mesin yang berbeda pada total empat modus berkendara.
ADVERTISEMENT
Pertama ada otomatis atau standard ketika tuas transmisi dipindahkan ke D, mode manual 8-percepatan saat tuas dari D digeser ke plus (+) atau (-), mode Sport, dan mode Eco.
SUV Wuling Almaz resmi mengaspal di Indonesia, tantang CR-V, Pajero Sport dan Fortuner. Foto: Aditya Pratama Niagara / kumparanOTO
Untuk mode Sport bisa dimainkan dengan menggeser tuas transmisi ke paling belakang berlogo S, sementara Eco dapat diaktifkan dengan menekan tombol yang ada pada konsol transmisi.
Apabila salah satunya diaktifkan, maka ada indikator pada panel instrumen yang ikut berubah menandakan modus berkendara yang aktif.
Product Planning PT Wuling Motors Danang Wiratmoko menjelaskan, setiap modus berkendara punya profil keluaran tenaga yang berbeda.
Test drive Wuling Almaz Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
“Yang bikin beda itu kapan si ECU atau otaknya mobil itu memberikan perintah untuk mengganti rasio transmisi,” buka Danang usai Media Test Drive Wuling Almaz di Jakarta, Jumat (8/3).
ADVERTISEMENT
Tentu saat mengaktifkan modus manual, perpindahan transmisi bisa diatur sesuai keinginan dan kebutuhan. Adapun untuk pilihan standardnya, pengemudi tidak akan merasakan hentakan pindahan gigi, meskipun jaru tachometer akan naik-turun ketika berakselerasi.
Modus berkendara yang punya karakter dan paling jadi sorotan ada pada Eco dan Sport-nya. Seperti pada kendaraan lainnya, Eco akan cocok bagi pengemudi yang suka irit bensin, sedangkan Sport untuk pengemudi yang orientasinya pada kecepatan.
“Jadi kalau misalnya Eco itu kecenderungannya memerintahkan ganti rasio di putaran mesin rendah, terus kalau Sport kebalikannya akan minta supaya transmisi berganti pada rpm yang lebih tinggi,” tambah Danang.
Pada kesempatan test drive yang diadakan Wuling Motors menyusuri kawasan Bogor hingga Geopark CIletuh ini, kumparan menjajal kedua mode tersebut. Saat Eco, rasio perpindahan transmisi dirasakan pada putaran mesin 1.700 sampai 2.300-an rpm. Kemudian Sport, dirasakan di atas 2.500 rpm.
Wuling Almaz tampak belakang Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
“Eco itu setahu saya di bawah 2.500 rpm sudah pindah, kalau Sport bisa 3.000 rpm ke atas karena torsi maksimum mesin di 3.600 rpm, jadi kemungkinan perpindahannya sampai 4.000 rpm,” timpalnya lagi.
ADVERTISEMENT
Terakhir, modus berkendara Wuling Almaz ini hanya berkutat pada rasio transmisinya saja. Jadi tidak seperti mobil mewah atau sport yang sekaligus menyesuaikan bantingan suspensi dan feeling setirnya.