news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bedah Teknologi Suzuki Swift Hybrid di GIIAS 2018

9 Agustus 2018 15:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suzuki Swift Strong Hybrid di GIIAS 2018 (Foto: Alfons Hartanto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suzuki Swift Strong Hybrid di GIIAS 2018 (Foto: Alfons Hartanto/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Suzuki Indonesia Sales (SIS) menjadikan ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 untuk memperkenalkan teknologi mobil berbasis listrik, Strong Hybrid.
ADVERTISEMENT
"Kenapa Stong Hybrid? Karena sebelumnya kita sudah punya Mild Hybrid, dan ini adalah konsentrasi baru dari arahan Suzuki global," terang Head of 4W Product Development & Accessories PT SIS, Yulius Purwanto, saat mempresentasiakan all new Suzuki Swift Strong Hybrid.
Ya, Suzuki memilih menghadirkan teknologi kendaraan yang lebih ramah lingkungan ini pada model Suzuki Swift teranyar. Meski begitu unit Suzuki Swift Strong Hybrid ini hanyalah contoh yang dibawa pabrikan asal Jepang ini untuk menunjukkan teknologi yang mereka miliki. "Sebagai bentuk kesiapan kami untuk menghadirkan mobil ramah lingkungan dan rendah emisi di Indonesia," tambah Yulius lagi.
Jika mau diingat kembali memang sebelumnya Suzuki sempat menginisiasi teknologi kendaraan hibrida lewat Suzuki Ertiga Diesel Mild Hybrid, yang sayangnya kurang mendapat respons baik dari masyarakat Indonesia. Nah, dengan generasi selanjutnya dari kendaraan ramah lingkungan ini, tentu Suzuki punya harapan yang lebih besar.
Suzuki Swift Strong Hybrid di GIIAS 2018 (Foto: Alfons Hartanto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suzuki Swift Strong Hybrid di GIIAS 2018 (Foto: Alfons Hartanto/kumparan)
Di negara asalnya, Jepang, teknologi ini sudah diperkenalkan pada tahun 2017. Mobil ini memadukan Dual Jet Engine (mesin bahan bakar) dan Motor Generator Unit (MGU). Kedua mesin ini bekerja pada porsinya masing-masing, Dual Jet Engine untuk memacu kendaraan dengan tenaga besar, sementara MGU bekerja untuk mendukung kinerja efiseinsi bahan bakar kendaraan.
ADVERTISEMENT
Lewat kombinasi dua mesin ini ada dua modus berkendara yang dihadirkan standar dan efisien --alias EV driving. Saat mobil melaju di bawah kecepatan 80 km/jam atau konstan, MGU akan membantu menghentikan mesin secara otomatis dan megubah mode berkendara menjadi EV. Saat kecepatan kendaraan mulai dipacu atau kenaikan gigi secara bertahap dideteksi maka mesin bahan bakarnya akan bekerja dan MGU akan berperan membantu menambah kecepatan kendaraan. Saat kecepatannya berkurang MGU akan bekerja menghasilkan listrik untuk mengisi daya baterai yang ada.
Teknologi hybrid pada Suzuki Swift (Foto: dok. Suzuki)
zoom-in-whitePerbesar
Teknologi hybrid pada Suzuki Swift (Foto: dok. Suzuki)
Di atas kertas Dual Jet Engine yang punya kapasitas 1.200 cc ini mampu menghasilkan tenaga 89 daya kuda (dk) pada 6.000 rpm dan torsi maksimum 118 Nm pada 4.400 rpm. Sementara MGU mampu menghasilkan tenaga 13 dk dan torsi 30 Nm. Selain itu mobil ini juga dilengkapi dengan baterai 446 wH dengan tegangan 101,4 volt.
ADVERTISEMENT
Dengan kombinasi dua mesin ini berdasar pengujian dengan metode JC 08, all new Suzuki Swift Strong Hybrid ini mampu mencapai efisiensi bahan bakar sampai 32 km/l, angka efisiensi yang diklaim paling irit dibanding mobil Suzuki lain.
Melihat peluangnya untuk dihadirkan di Indonesia sendiri Yulius menyebut kalau mereka masih ingin melihat penerimaan masyarakat terhadap teknologi hibrida ini.
"Kami lihat dulu penerimaan pasar seperti apa, lalu regulasi pemerintah seperti apa baru kita lihat akan dikembangkan di produk apa. Jadi yang terpenting hybrid ini diterima atau tidak," tegasnya seraya menerangkan juga kalau mungkin saja teknologi Strong Hybrid ini mungkin saja masuk ke Indonesia tidak dalam model Swift.