Belajar dari Meninggalnya Bocah yang Terkunci di Dalam Mobil

22 Oktober 2018 18:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak di dalam mobil.  (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak di dalam mobil. (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasus kecelakaan yang melibatkan anak kecil kembali terulang. Kali ini seorang balita berusia 3,5 tahun ditemukan tewas karena terkunci di dalam mobil yang terparkir di daerah Penjaringan, Jakarta Utara pada Jumat (19/10) lalu.
ADVERTISEMENT
Peristiwa ini bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya pada bulan Mei lalu dua balita di Purwakarta juga menjadi korban atas kejadian yang sama, yakni terkunci di dalam mobil sehingga tidak ada sirkulasi udara.
Menanggapi hal ini, Pendiri sekaligus Instruktur Jakarta Defensive Driving Consultant Jusri Pulubuhu mengakui secara umum kejadian bocah yang meninggal akibat terkunci di dalam mobil akibat kurangnya pengawasan orang tua dan pemilik mobil.
"Sebenarnya ini perlu dicari tahu lebih dalam lagi. Seharusnya secara naluri pemilik mobil sebelum meninggalkan kendaraannya harus terkunci. Dan ini cukup aneh, kok bisa tepat si anak kecil ini masuk ke mobil (yang tidak terkunci) di parkiran itu," ucap Jusri kepada kumparanOTO, Senin (22/10).
Ilustrasi anak di kursi belakang mobil (Foto: YouTube/Talus Organizers)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak di kursi belakang mobil (Foto: YouTube/Talus Organizers)
Terlepas dari proses pemeriksaan dari pihak terkait, Jusri juga menuturkan untuk lebih mengawasi segala macam pergerakan anak-anak apalagi saat bermain.
ADVERTISEMENT
"Yang jelas ini menjadi pelajaran berharga pada orang tua untuk tidak pernah membiarkan akan tanpa pengawasan dan pemilik mobil untuk selalu memastikan keamanan sebelum meninggalkan mobil, mulai dari mengecek sistem kelistrikan mati, posisi gigi netral, hand rem aktif, kemudian cek segala jendela apakah sudah tertutup semua atau belum," kata pria yang sudah 34 tahun melintang di dunia safety driving ini.
Untuk itu Jusri memberikan 4 tips kepada orang tua agar tidak ada lagi korban balita yang meninggal akibat terperangkap dalam mobil yang terkunci.
1. Jangan pernah meninggalkan anak di dalam mobil tanpa orang dewasa
Nyanyi dan bermain bersama anak (Foto: Instagram/@poppy_en_lou)
zoom-in-whitePerbesar
Nyanyi dan bermain bersama anak (Foto: Instagram/@poppy_en_lou)
Menurutnya, tidak ada alasan satu pun untuk meninggalkan anak kecil sendirian dalam mobil. Boleh meninggalkan anak kecil apabila ditemani orang dewasa dalam satu mobil, hal ini untuk mencegah aktivitas anak kecil yang dapat menggangu sistem operasional mobil.
ADVERTISEMENT
"Jangan pernah tinggalkan anak kecil di dalam mobil. Sekalipun itu dibuka kacanya sedikit. Lebih baik ditemani orang dewasa. Kalau tanpa didampingi bisa saja si anak bermain dan menggeser tuas persneling atau rem tangan sehingga membuat mobil meluncur, atau menarik perhatian orang yang berniat buruk untuk mencuri mobil," jelasnya.
2. Jangan biarkan anak bermain di area parkir kendaraan
Selanjutnya masih dijelaskan Jusri, awasi setiap gerak-gerik anak kecil ketika bermain. Hindari lokasi bermain di area parkir kendaraan.
"Tempat parkir itu bukan tempat bermain, jangan biarkan anak kecil bermain di sana. Ini juga untuk menghindari kecelakaan akibat aktivitas lalu lalang kendaraan yang parkir," tambah Jusri.
3. Hindari membiarkan anak bermain di sekitar kendaraan
Anak-anak bermain air di jalan usai hujan. (Foto: Reuters/Beawiharta)
zoom-in-whitePerbesar
Anak-anak bermain air di jalan usai hujan. (Foto: Reuters/Beawiharta)
Tidak kalah penting, jangan biarkan anak kecil bermain di dekat kendaraan apapun. "Itu kasusnya untuk mobil, kalau si anak bermain di dekat motor juga bisa mendatangkan celaka, bisa-bisa standarnya goyah dan menjatuhi si anak," imbuh Jusri.
ADVERTISEMENT
4. Mengedukasi si anak tentang piranti yang ada di mobil
Terakhir, Jusri juga merekomendasikan para orang tua untuk mengedukasi anak-anak soal piranti yang ada di mobil dengan bahasa yang mudah dimengerti sesuai usianya.
"Contohnya ajari soal membuka pintu dari dalam atau membunyikan klakson untuk menarik perhatian dari luar," tutup Jusri