Bernostalgia dengan Oplet, Embahnya Mikrolet dan Angkot di Ibukota

23 Maret 2019 12:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bagian depan dan samping oplet berbahan Morris Minor Traveller Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
zoom-in-whitePerbesar
Bagian depan dan samping oplet berbahan Morris Minor Traveller Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
ADVERTISEMENT
Jauh sebelum Jakarta diwarnai biru muda, oranye, hijau, atau putih oleh angkutan kota yang biasa disebut angkot, ada satu moda transportasi legendaris bernama oplet.
ADVERTISEMENT
Ya, Anda yang lahir di tahun 60-an pasti tak asing dengan angkutan ini. Lalu kalau Anda yang lahir di tahun 90-an bisa mengenalnya lewat film Si Doel Anak Betawi karya Aman Datuk Madjoindo.
Oplet mengaspal sejak 1930-an, sekaligus jadi moda transportasi primadona warga Jakarta, hingga akhirnya mendapat izin trayek resmi pada tahun 1950-an. Kala itu trayeknya melayani rute Jatinegara-Kota, Kampung Melayu-Tanah Abang, Kota-Tanjung Priok, serta Tanah Abang-Kebayoran Lama.
Bagian samping dan belakang oplet berbahan Morris Minor Traveller Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Basis kendaraan ikonik ini banyak, bisa dari berbagai kendaraan pabrikan Fiat, Ford, Chevrolet, Austin, sampai Morris, namun umumnya paling sering ditemukan dibuat dari mobil Morris Minor Traveller.
Biar bisa angkut banyak orang, beberapa karoseri merombaknya. Tapi tidak meninggalkan model aslinya yang seperti terlihat dibagi dua, Morris yang dijadikan oplet ini bagian belakangnya dipasangkan jok layaknya angkot kekinian sehingga duduknya model 'adu dengkul'.
Oplet berbahan Morris Minor Traveller Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Kalau dulu mudah sekali ditemukan di tiap penjuru Jakarta, oplet tersebut sekarang jadi mobil langka. Hal ini tidak terlepas dari penghentian izin operasi oplet tahun 1980 oleh Tjokropranolo, Gubernur DKI Jakarta yang menjabat kala itu, dan digantikan dengan mikrolet yang punya model lebih baru.
ADVERTISEMENT
Lambat laun, jumlah oplet pun berkurang secara drastis. Sulitnya mendapatkan suku cadang asli, membuat oplet harus rela disuntik mati dan hilang bak ditelan bumi.
Logo Morris Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Tapi, tunggu dulu, salah satu oplet yang dimaksud tersebut melantai dalam gelaran Indonesia Classic N Unique Bus (Incubus) 2019 pada Jumat (22/3) lalu. Pantauan kumparan, bentuknya masih asli dan mirip dengan oplet Morris yang berjaya di tahun 70-an.
Dari wajahnya, lekukan kap mesin dan fender depannya yang membulat begitu mencolok dan jadi ciri khas embahnya angkot tersebut. Semua lampunya pun masih lengkap. Dari samping pun sama, kelir biru langit dan hitamnya, beserta atap kayunya mengingatkan adegan-adegan pada film Si Doel.
Bentuk lampu, bemper dan fender oplet berbahan Morris Minor Traveller Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Salim, si pemiliknya mengaku kalau memiliki oplet tersebut sejak dijadikan moda transportasi.
ADVERTISEMENT
"Ini peninggalan dulu bekas transportasi umum, mobil warisan, jadi dulu ada peremajaan dari oplet ke Kijang dan Colt (mikrolet), oplet ini saya jadikan pelat hitam," ujarnya ketika ditemui di hall B3 Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Salim pun mengakui kalau masih mempertahankan bentuk aslinya. Sementara pada beberapa komponen, ada yang diganti demi performa dan umurnya bisa lebih panjang.
Ban dan desain velg klasik oplet berbahan Morris Minor Traveller Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
"Kalau dulu pengeremannya kurang bagus ya, paling saya ganti disc brake biar enak, kemarin saja habis touring dari Magelang," tukasnya lagi.
Saking tuanya mobil, ditambah orisinalitas mesin, serta bentuk body-nya, juga langkanya mobil, membuat oplet miliknya punya banderol yang tinggi setara SUV Mitsubishi Pajero sport.
"Kalau di Indonesia bisa dihitung jarilah ya, saya baru nemuin ini dua, semisal dijual ya pasti diatas Rp 500 juta, dulu ada yang pernah nawar Rp 450 juta, saya tolak," imbuhnya.
Lampu belakang oplet berbahan Morris Minor Traveller Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Soal dapur pacu, Morris ini punya kapasitas mesin 1.000 cc yang bertenaga 45 daya kuda (dk) pada 5.100 rpm dan torsi 81 Nm pada 5.100 rpm.
ADVERTISEMENT
Daya maksimumnya itu dikawinkan pada transmisi manual 4-percepatan yang disalurkan pada roda penggerak belakang.
Tampak wajah oplet berbahan Morris Minor Traveller Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Untuk dimensinya punya panjang 3.785 mm, lebar 1.549 mm, dan tinggi 1.537 mm, dengan kapasitas tangki bensin 29,5 liter dan bobot total sekira 800 kg.
Sayang pada saat dipajang, tidak boleh ada yang masuk ke dalam kabin maupun melihat layout mesinnya.