Biar Ngerem Motor Tanpa ABS Anti Ngepot

15 Oktober 2019 18:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rem ABS all new Honda PCX Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rem ABS all new Honda PCX Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
Rem Anti-lock Braking System (ABS) mulai jamak dipasang di sepeda motor keluaran terbaru. Bahkan motor berkapasitas mesin kecil sekalipun sudah dapat ditemukan.
ADVERTISEMENT
Sesuai namanya, ABS bakal mencegah ban mengunci saat melakukan pengereman mendadak, sehingga jarak pengereman jadi lebih pendek di jalan bertraksi rendah yang meminimalisir terjadinya benturan.
Instruktur safety riding Honda tengah melakoni braking test di The 20th Safety Japan Instructors Competition Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Meski begitu, motor tanpa ABS bukannya tidak bisa menerapkan jarak pengereman yang pendek. Jelas Safety Riding Department Head Astra Honda Motor (AHM), Johanes Lucky Margo Utomo, pengendara harus membiasakan diri memainkan feeling pengereman supaya ban tidak mengunci.
"Karena memang harus tahu sampai berapa kuat pengereman maksimalnya, dengan kekuatan sekian itu ban locking apa enggak, kalau ada gejala mengunci berarti tekanannya dikurangi," kata Lucky sapaan karibnya kepada kumparan belum lama ini.
Ilustrasi jari tangan ke tuas rem sepeda motor Foto: dok. Istimewa
Masih dijelaskan Lucky, buat menerapkan pengereman anti ngepot itu kedua rem wajib difungsikan. Hanya saja porsi tekanannya berbeda.
ADVERTISEMENT
Kemudian teknik meremas tuas rem tidak boleh sembarang. Artinya manakala dihadapkan pada kondisi yang memaksa panic braking, tekanan pengereman harus berangsur-angsur, jangan langsung meremasnya dengan cepat karena ban bakal selip.
"Caranya pertama tutup gasnya dulu, tarik rem depan dan belakang bersamaan. Yang depan harus lebih kuat karena geraknya ke depan," tambah Lucky.
Ilustrasi touring menggunakan sepeda motor. Foto: fim-live.com
Selanjutnya apabila posisi tangan dan tekanan sudah dipahami, maka ketahui juga posisi badan. Khususnya saat momentum pengereman, badan otomatis akan condong ke depan sesuai momen inersia.
Kata Lucky supaya ban depan khususnya tidak mengunci, maka pertahankan badan tidak sampai terbawa ke depan. Terlebih, rotasi ban sudah dihentikan oleh mekanisme rem, apabila ditambah distribusi beban pengendara, bukan tidak mungkin momen inersia akan membuat ban belakang terangkat.
Peserta Safety Japan Instructors Competition 2019 sedang melakoni uji low speed balance Foto: dok. Istimewa
"Konsepnya itu kan harus berhenti, bagaimana caranya jarak pengereman tidak jauh tapi tetap aman. Maka bebannya dipindah ke belakang, supaya lebih mencengkeram lagi ban belakangnya. Semua instruktur yang benar melakukan itu," tambahnya lagi.
ADVERTISEMENT