Bocoran Terbaru MPV Nissan Berbasis Xpander

19 November 2018 13:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nissan Grand Livina berbasis Xpander (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Nissan Grand Livina berbasis Xpander (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
PT Nissan Motor Indonesia (NMI) akan memiliki senjata baru untuk bermain di kelas low multi purpose vehicle (LMPV). Mobil yang dibangun menggunakan platform yang sama dengan Mitsubishi Xpander itu dipastikan hadir tahun depan.
ADVERTISEMENT
"Tahun depan akan diperkenalkan. Saya sudah melihat langsung dan coba. Secara umum sangat meyakinkan dan optimis bisa diterima baik oleh pasar," kata seorang sumber internal Nissan kepada kumparanOTO.
Meski memanfaatkan basis Mitsubishi Xpander, ia menjelaskan bahwa secara eksterior tampilan LMPV Nissan akan jauh berbeda. "Karena kami punya pendekatan desain yang berbeda, meskipun tak dipungkiri (secara dimensi) akan mirip dengan Xpander," imbuh dia.
Sementara itu, informasi ini pun menambah informasi sebelumnya yang menyebut bahwa LMPV Nissan ini akan meluncur pada April 2019. Menurut seorang wiraniaga, peluncuran mobil akan dibarengi dengan distribusi unit ke konsumen.
Adapun, LMPV Nissan generasi terbaru yang dibangun berbasis Xpander tak lepas dari keuntungan adanya aliansi Reanult-Nissan-Mitsubishi.
Mitsubishi Xpander (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Mitsubishi Xpander (Foto: Istimewa)
Tak hanya menyetor platform ke Nissan, Mitsubishi pun akan mendapat keuntungan dari aliansi tiga pabrikan tersebut.
ADVERTISEMENT
Nissan akan memproduksi dan menyediakan mesin untuk menunjang produksi Mitsubishi Xpander, sehingga dapat meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri dari 70 menjadi 80 persen. Di samping itu, Mitsubishi juga menggelontorkan investasi tambahan sebesar Rp 540 miliar setelah mendapat suntikan dari Nissan.
Adanya dana tambahan itu dimanfaatkan Mitsubishi untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 160 ribu menjadi 220 ribu unit. Termasuk produksi Xpander yang juga akan meningkat dari 115 ribu menjadi 160 ribu unit serta produksi untuk ekspor yang juga meningkat dari 30 menjadi 50 ribu unit per tahun fiskal 2020.