Catat, 5 Langkah Aman Ketika Terlibat Kecelakaan di Jalan Tol

16 November 2018 18:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kecelakaan 5 kendaraan di Tol Cikampek (Foto: Instagram/@TMCPoldaMetro)
zoom-in-whitePerbesar
Kecelakaan 5 kendaraan di Tol Cikampek (Foto: Instagram/@TMCPoldaMetro)
ADVERTISEMENT
Kecelakaan bisa menimpa siapa saja dan terjadi di mana pun. Tak terkecuali kecelakaan lalu lintas di jalan tol berupa tabrakan beruntun dengan kecepatan tinggi.
ADVERTISEMENT
Celakanya, tabrakan beruntun yang terjadi bisa merembet menjadi kecelakaan tambahan. Seperti halnya saat pengemudi yang keluar dari mobil untuk mengecek kerusakan kendaraannya.
Alih-alih sudah merasa aman, pengemudi tersebut justru bisa menjadi korban berikutnya dari kendaraan lain di belakangnya yang melintas dan baru saja menyadari adanya kecelakaan di depannya.
Guna menghindari hal demikian, instruktur sekaligus pendiri Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC) Jusri Pulubuhu berpesan beberapa hal termasuk evakuasi diri dengan berhati-hati sambil memperhatikan keadaan sekitar.
Kecelakaan di Tol BSD. (Foto: Twitter/@TMCpoldametro)
zoom-in-whitePerbesar
Kecelakaan di Tol BSD. (Foto: Twitter/@TMCpoldametro)
"Pengendara lain bisa saja tidak mampu mengendalikan kendaraannya dan membuat kecelakaan berikutnya, tentu harus ada antisipasi kecelakaan selanjutnya," sebut Jusri kepada kumparanOTO, Kamis (15/11).
Ketika terlibat kecelakaan, langkah yang harus dilakukan menurut Jusri adalah:
ADVERTISEMENT
1. Nyalakan lampu hazard
Hazard mobil. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Hazard mobil. (Foto: Pixabay)
Hal pertama yang harus dilakukan ketika melakukan perlambatan mendadak atau terlibat benturan adalah langsung menyalakan lampu hazard. "Jangan lupa begitu melakukan perlambatan mendadak hingga berhenti, lampu hazard dihidupkan," kata Jusri.
Perilaku ini untuk menandakan dan memberitahu ke pengemudi sekitar dan di belakang bahwa terjadi kondisi darurat, sehingga pengemudi lain mampu mengambil tindakan antisipasi, berupa perlambatan atau pindah lajur.
2. Periksa kondisi di belakang
Setelahnya, langsung periksa keadaan sekitar. Paling penting menurut Jusri, periksa bagian belakang apakah ada kendaraan yang mendekat atau tidak.
3. Keluar dari kendaraan
Kecelakaan pick up bermuatan ikan di Tol Jati Asih (Foto: Twitter @TMCPoldaMetro)
zoom-in-whitePerbesar
Kecelakaan pick up bermuatan ikan di Tol Jati Asih (Foto: Twitter @TMCPoldaMetro)
Apabila keadaan sekitar aman dan kondusif, serta badan masih mampu digerakkan, keluar dari kendaraan untuk berpindah ke area yang lebih aman, jangan berdiri di sekitar lokasi tabrakan.
ADVERTISEMENT
"Segera keluar dengan hati-hati dan tinggalkan kendaraan, jangan perhatikan kerusakan dulu," tambah Jusri.
4. Pindah ke sisi samping bahu jalan
Adapun area paling aman di sekitar tol adalah sisi luar dari bahu jalan. Tambah Jusri, untuk menyeberang ke sisi samping bahu jalan, lakukan dengan hati-hati dan seaman mungkin.
Kecelakaan di Tol Cipali. (Foto: Marissa Krestianti/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kecelakaan di Tol Cipali. (Foto: Marissa Krestianti/kumparan)
5. Selesaikan segala sesuatu di area aman
Fungsi dari evakuasi ke area sisi samping bahu jalan ini adalah untuk bisa menyelamatkan diri dari potensi tabrakan tambahan.
Selain itu, dengan berada di area tersebut, orang-orang yang terlibat kecelakaan tetap bisa menyelesaikan masalahnya tanpa harus berada di lokasi terjadinya tabrakan.