news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Catat, Menggenggam Rem Depan Motor Harus Gunakan 4 Jari

9 Oktober 2019 14:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi menggunakan sarung tangan. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menggunakan sarung tangan. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Kebiasaan pengendara sepeda motor beragam. Khususnya saat menggenggam tuas rem, ada yang hanya menggunakan satu jari, dua jari, dan bahkan keempat jari.
ADVERTISEMENT
Memakai satu atau dua jari yakni telunjuk maupun tengah lazim digunakan pengendara pria. Alasannya kedua jari tersebut sudah cukup kuat menekan tuas rem.
Ilustrasi jari tangan ke tuas rem sepeda motor Foto: dok. Istimewa
Hanya saja menurut Department Head Safety Riding PT Astra Honda Motor (AHM) Johannes Lucky Margo Utomo, dari aspek keselamatan berkendara, perilaku itu tidak direkomendasikan.
"Kenapa, karena kan secara teori kalau satu atau dua jari tekanannya belum tentu besar," ujar Lucky sapaan karibnya saat ditemui kumparan di arena sirkuit Suzuka, Jepang beberapa waktu lalu.
Lucky membandingkan antara kekuatan dan posisi satu atau dua jari ketimbang empat jari. Dari letaknya, posisi satu atau dua jari mendekati titik tumpu atau engsel tuas rem.
Ilustrasi posisi jari yang benar ketika mengerem di sepeda motor Foto: dok. Istimewa
Sementara bila jari manis dan kelingking ikut menekan tuas yang mana letaknya menjauhi titik tumpu, maka tekanan yang dihasilkan jadi lebih besar.
ADVERTISEMENT
Selain itu, karena keempat jari bergerak, maka deselerasi bisa semakin cepat. Musababnya ketika keempat jari maju untuk menekan, otomatis gas juga akan menutup.
"Makanya rekomendasinya itu seluruh jari, jari manis dan kelingking diikutsertakan. Tekanannya jauh lebih besar ketimbang satu jari, efeknya performa rem juga jadi lebih baik," tambah instruktur yang juga jawara kompetisi safety riding di Jepang musim 2012 lalu itu.
Instruktur berkendara Honda sedang uji low speed balance dalam Safety Japan Instructors Competition 2019 Foto: dok. istimewa
Lalu dengan tekanan yang besar, tentunya ada potensi ban bisa mengunci, terlebih ban depan yang dapat menyebabkan gelongsor. Bagaimana cara mengatasi hal tersebut?
Jelas Lucky, hal tersebut dapat diminimalisir dengan menahan bobot pengendara tetap di tengah, jadinya tekanan pada ban depan tidak begitu besar yang menyebabkan ban selip.
Instruktur berkendara Honda sedang uji low speed balance dalam Safety Japan Instructors Competition 2019 Foto: dok. istimewa
"Satu catatan, kondisi tersebut berlaku di jalan on-road, kalau off-road enggak apa-apa satu atau dua jari karena kan butuh genggam handle bar lebih kuat biar enggak gampang lepas," pungkas Lucky.
ADVERTISEMENT
Lucky menambahkan, cara tersebut jadi jurus jitu para instruktur binaannya kala berlaga di kompetisi Honda Safety Riding di Jepang pekan lalu.