Chevrolet Captiva Pamit dari Pasar Indonesia

Chevrolet Captiva (Foto: dok. Chevrolet Indonesia)

PT General Motors Indonesia sebagai agen pemegang merek resmi Chevrolet di Tanah Air menegaskan kalau mereka tidak lagi menawarkan Captiva untuk pasar lokal.

"Kami sudah tidak impor lagi dari Korea. Jadi, Captiva sudah tidak masuk dalam portofolio kami," terang Director Communications & External Affairs PT General Motors Indonesia, Yuniadi Haksono Hartono kepada rekan media, Kamis (15/11).

Adi --sapaan akrabnya-- menambahkan kalau sampai saat ini Chevrolet Captiva sudah hampir benar-benar habis dan hanya tersisa sedikit di diler meski dia enggan merinci angkanya. Jika merujuk ke situs resmi Chevrolet Indonesia pun produk ini sudah tidak masuk dalam line-up produk mereka.

Menurut Adi, hal ini mereka lakukan karena melihat kebutuhan masyarakat Indonesia akan sport utility vehicle (SUV) yang menawarkan ruang dalam kabin yang lebih lega. Hal ini membuat mereka cenderung mengarahkan konsumen ke produk mobil bongsor lainnya, Chevrolet Trailblazer, dan belum berencana menghadirkan model pengganti.

"Captiva itu model komplementer, jadi kami kan sempat ada tiga SUV, Trax, Captiva, sama Trailblazer. Tapi kalau lihat konsumen di kelas itu kan cari yang punya space lebih luas," ujarnya.

Chevrolet Captiva sendiri punya sejarah yang cukup panjang di Indonesia. Hadir sejak tahun 2007 di Indonesia. Mobil ini adalah salah satu produk SUV yang menawarkan teknologi mesin Diesel andal.

Merujuk data Gaikindo, permintaan akan mobil ini bisa dibilang lumayan. Dari tahun 2007 sampai 2014 angka wholesales (distribusi dari pabrik ke diler) selalu di atas 900 unit. Bahkan di periode tahun 2010-2012 permintaanya sempat stabil di angka 2.000-an unit sebelum akhirnya terus turun dan hanya menyisakan angka permintaan 257 unit pada tahun 2017.

Chevrolet Captiva dibangun menggunakan platform yang sama dengan Wuling SUV (Foto: Autotimes.com)

Sementara itu, Chevrolet Captiva di pasar global beberapa waktu lalu mendapat generasi terbaru. SUV itu dibangun menggunakan basis yang sama dengan produk Wuling. Ketika ditanya soal peluang meluncurnya model yang sama ke Indonesia, dia bilang, “nanti kami lihat dulu permintaan pasarnya di Indonesia. Tapi kalau sekarang tidak kami jual."