news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Diduga Tunda 'Recall', BMW Diinvestigasi di Korsel

25 Desember 2018 12:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi logo BMW. (Foto: Autonews)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi logo BMW. (Foto: Autonews)
ADVERTISEMENT
Pabrikan asal Jerman BMW menghadapi penyelidikan pidana di Korea Selatan. Pihak investigator menduga BMW menutup-nutupi bahaya kebakaran pada mobil, dan menunda penarikan kembali atau recall, dikutip dari Autonews, Selasa (25/12).
ADVERTISEMENT
Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan Kementerian Transportasi Korea Selatan, mereka berencana meminta jaksa penuntut buat menyelidiki kasus tersebut.
Pihak Korsel juga bakal mendenda BMW sampai 11,2 miliar won atau Rp 144,9 miliar, karena terlambat melakukan recall mobilnya. Tim sudah menyelidiki sejak Agustus lalu dan menemukan kecacatan, yang bisa menyebabkan cairan pendingin bocor dan membuat mesin terbakar.
Di negara tersebut, setidaknya sudah ada hampir 40 kasus kebakaran mobil BMW dilaporkan tahun ini. Bahkan karena video mobil mereka yang viral karena dilahap api, ada penurunan penjualan sekitar 10 persen selama 11 bulan pertama.
Ilustrasi Mobil Terbakar (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mobil Terbakar (Foto: Thinkstock)
Karena masalah tersebut, BMW setidaknya sudah melakukan penarikan kembali 1,6 juta produknya di seluruh dunia.
Pasca pengumuman tersebut, pihak BMW Korea melayangkan pernyataan maaf, dan menyatakan bakal kooperatif dengan investigasi yang sedang berlangsung.
ADVERTISEMENT
Pemerintah mengatakan penyelidikan menunjukkan ada kesalahan desain pada komponen Exhaust Gas Recirculation (EGR) BMW yang memicu kebakaran.
Namun BMW membantah soal kecacatan desain tersebut, dan mengatakan sudah melakukan recall model tepat waktu.
"Kami memulai langkah-langkah penarikan tanpa ragu-ragu pada saat akar penyebab kebakaran dikonfirmasi," kata pihak BMW Korea.
Rata-rata mobil BMW yang terbakar hanya 0,14 persen di Korea Selatan, mirip dengan 0,19 persen di Jerman dan 0,17 persen di Inggris, dan lebih rendah daripada di AS dan China..
BMW adalah produsen mobil impor terbesar kedua setelah Mercedes Benz di Korea Selatan.
Pembuat mobil asal Jerman itu dalam beberapa tahun terakhir mencapai pertumbuhan penjualan sangat tinggi di Korsel, yang lama didominasi oleh Hyundai. Itu didorong oleh kekuatan mereka dalam kendaraan diesel yang hemat bahan bakar, dan kesepakatan perdagangan bebas negara itu dengan Uni Eropa dan AS.
ADVERTISEMENT