Efek Negatif Pewangi Mobil dan Cara Mengatasinya

6 Februari 2018 9:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bagian interior Mazda (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bagian interior Mazda (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pewangi mobil menjadi salah satu jurus ampuh yang digunakan pemilik kendaraan untuk mengusir bau tak sedap di kabin.
ADVERTISEMENT
Tak heran bila banyak perusahaan yang menawarkan produk pewangi mobil dengan berbagai aroma. Dari yang modelnya kering, hingga dalam betuh minyak atau cairan.
Meski awalnya bisa membantu dalam mengusir aroma tak sedap. Penggunaan pewangi mobil ternyata punya dampak negatif.
Menurut pemilik bengkel AGS MATIC, Agus Mustafa, pewangi mobil itu bisa menimbulkan lembab dan menyebabkan timbulnya jamur pada kabin.
"Jamur itu yang akhirnya menimbulkan bau. Sebenarnya lebih bagus enggak pakai. Jadi biarin aja enggak pakai apa-apa," kata Agus saat dihubungi kumparanOTO.
Namun, bila sudah terlanjur menggunakan pewangi mobil, Agus menyarankan pemilik kendaraan untuk rajin-rajin membersihkan komponen pada AC.
"Harus rajin melakukan servis berkala untuk membersihkan evaporator AC-nya itu. Karena dari situ biasanya jamur muncul, yang bikin bau apek,” katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, untuk menghilangkau bau tak sedap pada kabin sebenarnya bisa memanfaatkan sejumlah bahan alami. Mengutip encoreprotection, ada beberapa bahan rumah tangga yang bisa dimanfaatkan termasuk wine vinegar atau cuka anggur.
Mengoleskan campuran cuka anggur dan air pada jok mobil, bukan cuma bisa membersihkan noda tapi juga menghilangkan bau. Selain itu, dapat pula meninggalkan beberapa butir biji kopi dalam kabin.
Nah, jadi kumparanOTO readers mau pilih pakai pewangi mobil atau bahan alami?