Ertiga Baru Jadi Senjata Suzuki Indonesia Perkuat Pasar Ekspor

Detail eksterior All New Suzuki Ertiga. (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan)

PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) memperkuat posisinya di pasar ekspor. Produktivitas mereka dalam mengapalkan kendaraan dari Indonesia salah satunya terangkat berkat penjualan all new Suzuki Ertiga yang sudah mulai dilakukan ke luar negeri.

Tidak tanggung-tanggung, all new Suzuki Ertiga yang baru mulai diekspor pada periode September -Desember 2018, berkontribusi terhadap pengapalan 2.752 unit dari target total ekspor 12 ribu unit sampai Maret 2019.

"PT SIM membidik Meksiko sebagai salah satu negara tujuan ekspor utama all new Ertiga di pasar Amerika Latin karena di sana merupakan negara di Benua Amerika dengan pangsa pasar yang besar dan potensial," tutur Department Head of Export PT SIM, Hady Surjono Halim dalam keterangan resminya.

Pasar Meksiko sendiri diharapkan hanya menjadi awal bagi all new Suzuki Ertiga agar dapat membuka peluang lebih besar untuk ekspor ke negara Amerika Latin seperti Chili, Peru, dan Bolivia, serta negara-negara di kepulauan Karibia.

Proses Produksi New Suzuki Ertiga (Foto: Citra Pulandi Utomo/kumparanOTO)

Selain Ertiga baru, kompsisi ekspor Suzuki ke negara-negara di Benua Amerika ini mencakup model APV --baik pikap maupun MPV-- sebanyak 4.310 unit. Sehingga jika tidak ada halangan pada periode Januari-Desember 2018 seharusnya ada 7.062 unit yang diekspor PT SIM ke negara-negara tersebut.

"Total negara tujuan ekspor tahun 2018 ini sebanyak 51 negara berasal dari wilayah Asia, Timur Tengah, Amerika Latin, Karibia, serta Oseania. Dari keseluruhan negara tersebut, all new Ertiga akan berkontribusi pada 22 negara, di antaranya Meksiko," tambah Hady lagi.

All new Suzuki Ertiga yang masuk ke pasar Amerika Latin sendiri sudah memenuhi standar emisi internasional, EURO4 dan EURO5. Oleh sebab itu dari negara di Benua Amerika ini PT SIM akan menjajaki kemungkinan untuk mengirim all new Suzuki Eritga ke negara lain di Oseania (negara di sekitar Samudra Pasifik) serta negara-negara Asia lain yang dirasa punya kebutuhan akan kendaraan niaga ataupun kendaraaan peumpang yang menjamin performa mesin sekaligus efisiensi bahan bakar.