Geliat Bisnis Otomotif Hadji Kalla di Makassar

9 November 2018 16:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana dealer Toyota Hadji Kalla milik Kalla Group di Makassar. (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana dealer Toyota Hadji Kalla milik Kalla Group di Makassar. (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sudah genap 66 tahun Kalla Group berperan dalam pembangunan, khususnya di wilayah Indonesia Timur. Awalnya, bisnis Kalla hanya bergerak di bidang tekstil. Namun, bisnis mereka merambah hingga ke sektor transportasi.
ADVERTISEMENT
Sektor otomotif masih menjadi kontributor terbesar seperti PT Hadji Kalla, PT Kars Inti Amanah, dan PT Bumi Jasa Utama. Grup ini juga dikenal karena besar dengan merk Toyota.
kumparan berkesempatan mengunjungi salah satu cabang diler Toyota Alauddin yang terletak di Jalan Alauddin, Makassar. Cabang Toyota Alauddin adalah yang terbesar di Makassar, dari lima cabang yang dibangun di kampung asal Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.
Setiap bulannya, cabang ini bisa melayani hingga 18 ribu pelanggan, mulai dari sales, service, dan spare part. West Region Division Head Kalla Toyota, Fery Irawan, mengatakan cabang mereka tersebar di empat provinsi di Pulau Sulawesi.
Suasana dealer Toyota Hadji Kalla milik Kalla Group di Makassar. (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana dealer Toyota Hadji Kalla milik Kalla Group di Makassar. (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
"Kami di beberapa provinsi, yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara Total 28 cabang wilayah pemasaran. Sementara potensi market-nya 1.500 unit per bulan," kata Fery, Jumat (9/11).
ADVERTISEMENT
Dampak Gempa Sulteng
Fery mengakui, penjualan mobil Toyota mereka mengalami penurunan pada semester I 2018. Ini tak terlepas dari hadirnya mobil baru pabrikan tiga berlian.
"Tahun ini kami main target market share di sekitar 33 persen. Padahal tahun lalu 38 persen. Cukup drastis. Beberapa faktor, ada kompetitor keluarin produk baru, di wilayah kami potensi pasar dipengaruhi misal Mitsubishi. Kedua, potensi market yang berkembang, termasuk kendaraan komersial. Truk besar, Toyota enggak main di situ. Mini pick up, Toyota juga enggak ada. Andalan kami, seperti Avanza, kemakan dengan Mitsubishi," jelas Fery.
Selain itu, target mereka tahun ini juga agak melenceng karena bencana gempa dan tsunami di Palu. Sebab, Palu juga berperan dalan penjualana mobil Toyota di Sulawesi Tengah.
Warga korban gempa tsunami Palu berjalan usai melaksanakan ibadah salat Jumat di Masjid Baitussalam di Desa Loli Saluran, Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10). (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
zoom-in-whitePerbesar
Warga korban gempa tsunami Palu berjalan usai melaksanakan ibadah salat Jumat di Masjid Baitussalam di Desa Loli Saluran, Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10). (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
"Karena ada force majeure, gempa Palu. Kayaknya revisi (target) itu. Palu per bulan bisa terjual 350an unit, itu untuk di Palu sendiri. Di Sulteng bisa 500an per bulan. Toyota di sana (terjual) 39 persen. Dampak Palu jadi berefek pada provinsi sampingnya," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, dia optimistis pangsa pangsar tetap bisa di atas nasional, yakni di atas 32-33 persen. Toyota juga akan meluncurkan Rush jenis terbaru, sebagai strategi menekan angka penjualan kompetitornya.
Termasuk juga mengoptimalkan stok low cost green car (LCGC) untuk menjawab kebutuhan sektor transportasi online di Makassar.
Warga di antara puing bangunan yang hancur pasca tsunami di Palu. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Warga di antara puing bangunan yang hancur pasca tsunami di Palu. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
"Konsumsi terbesar untuk demand adalah LCGC, yakni Agya dan Kalya. Kalau dibandingkan yang lain kami masih di atas. Grab baru masuk tahun ini ke wilayah kami. Jadi pertama LCGC, Avanza nomor 2, Rush ketiga," lanjutnya.
Digital
Sementara itu untuk lebih menggaet lebih banyak pelanggan, dealer Toyota Hadji Kalla juga berencana mengembangkan sebuah aplikasi. Selain menjual jasa, mereka juga akan memberikan kemudahan pelanggannya seperti layanan transaksi, hingga menjual spare part dan modifikasi mobil.
ADVERTISEMENT
"Salah satu cara hargai konsumen kami dengan cara zaman now. Setiap konsumen yang beli di Hadji Kalla dapat mengunduh aplikasi itu. Benefit-nya, dihitung berdasarkan transaksinya. Nanti akan dapat poin," ujar Deputy Branch Toyota Hadji Kalla, Bustam Rais.
Mereka juga akan bekerja sama dengan OVO untuk mengembangkan sistem pembayarannya. Ia menargetkan penjualan mobil Toyota bisa capai 200 unit per bulan setelah aplikasi diluncurkan.
Suasana dealer Toyota Hadji Kalla milik Kalla Group di Makassar. (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana dealer Toyota Hadji Kalla milik Kalla Group di Makassar. (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
"Sebagai company yang kami jualan, nanti user bisa jadi sales kami juga. Mereka dapat benefit atau poin. Target kuartal II 2019 sudah diluncurkan. Targetnya setelah apps diluncurkan mobil dapat terjual sebanyak 200 unit," tutur dia.
Toyota Hadji Kalla juga memiliki pelayanan khusus untuk pengemudi online yang beroperasi di Makassar. Mereka bisa mendapatkan jasa service mobil mereka dengan hanya membayar Rp 300 ribuan.
ADVERTISEMENT
"Itu program dari kami (Hadji Kalla) aja. Diskon bisa sampai Rp 300 ribuan. Kami masuk melalui komunitasnya, karena driver-driver kan punya komunitas. Drivernya as user," pungkasnya.