Glory 560 Untuk Pasar Indonesia Punya Fitur Snow Mode

27 Maret 2019 8:25 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Glory 560 Foto: Ghulam M. Nayazri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Glory 560 Foto: Ghulam M. Nayazri/kumparan
ADVERTISEMENT
DFSK Glory 560 secara resmi diperkenalkan di kawasan Ancol, Jakarta, Selasa (26/3). Sport utility vehicle (SUV) asal China ini dibekali mesin 1.5L turbo dan seabrek fitur.
ADVERTISEMENT
Di sektor keselamatan, Glory 560 punya dua airbag di kursi baris pertama. Sistem pengeremannya sudah dilengkapi Anti-lock Braking System (ABS) dengan dukungan Electric Brake Distribution (EBD). Untuk memudahkan pengoperasian, dia punya Hold Control (HHC) dan Electronic Stability Program (ESP).
Kemudian, untuk menunjang kenyamanan dan keamanan, SUV tiga baris kursi ini dilengkapi Electronic Parking, Rear View Camera, Push Start-Stop Button, Keyless Entry, Immobilizer, Alarm System, Seat Belt Reminder, dan Parking Sensor.
Tombol fitur Snow Mode di Glory 560. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
Menariknya, dari sekian banyak fitur yang disematkan, Glory 560 ternyata mendapat fitur unik, yang cuma beroperasi di negara yang punya musim dingin. Ya, mobil ini masih memiliki snow mode yang ditandai dengan tombol berlogo ‘kristal es’ yang terletak di samping stik persneling.
ADVERTISEMENT
Product Planning Technology Team PT Sokonindo Automobile, Sugiartono, menjelaskan bahwa ini adalah fitur bawaan dari CVT System. Dengan snow mode, memudahkan pengendara ketika melewati permukaan jalan yang licin akibat tertutup salju atau es.
“Jadi kalau diaktifkan CVT akan menjaga traksi, atau mengontrol power yang dikirim ke roda, sehingga tidak terjadi slip. Ini untuk kondisi jalan yang sangat licin hanya di permukaan es saja,” kata Sugiartono kepada kumparan, Selasa (26/3).
Hadirnya snow mode pada Glory 560 memang bisa dimaklumi. Sebab, mobil ini telah dipasarkan ke 70 negara, termasuk ke Eropa.
Namun, yang jadi pertanyaan adalah mengapa DFSK tidak melakukan penyesuaian terlebih dahulu sebelum memasarkan produknya di Indonesia. Sebab, bila ada fitur-fitur yang kurang relevan dengan pasar biasanya tak disertakan.
ADVERTISEMENT