news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Honda Maestro Tahun 1991: Sedan Tua Rasa `Perawan`

14 Mei 2018 20:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Honda Accord Maestro tahun 1991. (Foto: Antara/Alviansyah)
zoom-in-whitePerbesar
Honda Accord Maestro tahun 1991. (Foto: Antara/Alviansyah)
ADVERTISEMENT
Kebanyakan orang tentu tidak sabar untuk mngajak jalan mobil barunya setelah baru saja dibeli. Namun hal yang berbeda justru dilakukan oleh Aulya Rachman. Pria asal Jakarta ini justru sangat betah mengistirahatkan mobilnya di dalam garasi.
ADVERTISEMENT
Bayangkan saja Aul memiliki satu unit Honda Accord Maestro keluaran tahun 1991 yang odometernya baru menunjukkan angka 14 kilometer.
Mobil ini turut meramaikan gelaran Honda Fastival 2018, Minggu (14/5) kemarin dan langsung menarik perhatian. Di antara jajaran mobil klasik maupun mobil modifikasi Honda yang lain, Honda Maestro yang satu ini terlihat masih sangat mulus bahkan bagian interiornya masih dilapisi plastik.
Aul mengaku bahwa dia adalah pemilik kedua dari mobil yang sudah berusia 27 tahun ini. Mobil ini dia boyong sekitar empat tahun yang lalu dengan kondisi yang sama baiknya dengan saat ini.
Dia juga menceritakan kalau mobil ini dia dapat dari pemilik sebelumnya yang tinggal di daerah Pasir Kaliki, Bandung yang sebenarnya tidak menuntut dia untuk tidak 'menaikkan km' mobi ini.
ADVERTISEMENT
"Tapi sama saya juga saya simpen aja. Jadi begitu sampai Jakarta langsung saya taruh saja," jelas dia.
Honda Maestro 1991 (Foto: Alfons Hartanto/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Honda Maestro 1991 (Foto: Alfons Hartanto/kumparanOTO)
Meski tidak digunakan sehari-hari, Aul mengaku tidak pernah lupa untuk membayarkan pajak mobil ini. Menariknya, surat-surat kendaraan masih menggunakan nama pemilik pertama.
"Saya beli minta ke tangan pertama supaya surat-suratnya tetap nama dia dan dia setuju. Akhirnya saya beli deh karena saya memang suka Honda Accord yang tahun segini," jelasnya juga menunjukkan STNK mobil yang menunjukkan pajaknya masih hidup dengan biaya Rp 750 ribu.
(Kalau Anda suka dengan bahasan mobil klasik, bisa segera periksa topik 'Mobil Klasik')
Meski begitu dia menolak memaparkan harga yang harus dia bayarkan ketika menebus mobil ini.
ADVERTISEMENT
"Saya enggak bisa nyebut harga. Kalau kisaran, harganya lima sampai enam kali lipat dari harga jual aslinya," terang dia.
Tidak untuk dijual
Aul mengaku kalau dia akan menjaga kondisi mobil ini apa adanya, termasuk menjaga kilometer mobil yang masih sangat rendah itu.
"Karena di Indonesia menurut saya belum tentu ada juga yang seperti ini lagi, yang bikin sayang itu sih. Lagipula dari awal emang ingin simpan saja sih," terang dia.
"Pernah waktu itu ada yang nawar sampai Rp 500 juta, tapi memang sama saya enggak dijual," tambahnya lagi ketika ditanya kemungkinan menjual mobil ini.
rwopj18sj302k1fpv0r3u1tvhkfevww6o0fqpxcloieswg8jrjcpsnbnun3ucybmj5iigk1ow8cul71pmg5kfkc8fngdxtoydj4z
Aul juga menerangkan kalau komponen-komponen pada mobil ini hampir semuanya masih asli dari pabrikan dan mampu berfungsi dengan baik layaknya mobil baru. Saban pagi, ia pun tak lupa menghidupkan mesin untuk sekadar memanaskannya.
ADVERTISEMENT
"Belum ada yang diganti. Sampai plastiknya juga masih baru. Saya hanya ganti aki doang. Modifikasi saya ganti aki," ujarnya bercanda. Selain itu Aul juga menerangkan kalau ban belakang kanan juga sempat ia ganti karena mengalami kebocoran.
Melihat tren restorasi kendaraan yang sempat ramai di Tanah Air rasanya apa yang dilakukan Aul bisa menjadi tren baru di kalangan komunitas mobil lokal.