Honda Tertarik Produksi Sedan di Indonesia Kalau Jadi LCGC

26 Mei 2018 10:42 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
New Honda City. (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
New Honda City. (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Harmonisasi pajak untuk mobil sedan --sering disebutkan sebagai penurunan pajak sedan-- di pasar Indonesia menjadi isu yang terus timbul tenggelam dalam beberapa tahun belakangan ini. Gaikindo sebagai asosiasi yang menjadi payung mayoritas produsen mobil lokal menyatakan, hal ini perlu dilakukan untuk mendorong produsen-produsen mobil yang ada dalam negeri agar membuat mobil sedan dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Dengan diproduksi dalam negeri maka jika nanti pasar otomotif lokal bergeser ke sedan, Indonesia tidak perlu mengkhawatirkan perlu impor dalam jumlah besar ke negara lain. Meski tujuannya terdengar mulia, namun beberapa pabrikan justru belum menunjukkan minatnya untuk memproduksi lokal sedan.
PT Honda Prospect Motor (HPM) misalnya, melalui Direktur Penjualan dan Layanan Purnajual mereka, Jonfis Fandy, menyampaikan kalau mereka sedikit pesimis dengan pasar sedan lokal meski tidak menutup kemungkinan untuk itu.
"Kalau misalnya dipelajari nanti bisa, ya kami produksi. Tapi sampai saat ini belum kelihatan ada tanda-tandanya. Jadi belum bisa bilang. 'ya, kalau sedan pajaknya turun kami akan produksi!' belum bisa begitu," ujarnya saat ditemui dalam acara Media Gathering di Senayan City, beberapa waktu yang lalu.
Honda Accord 2018 (Foto: Dok. Honda)
zoom-in-whitePerbesar
Honda Accord 2018 (Foto: Dok. Honda)
Lebih lanjut, Jonfis melihat pasar sedan saat ini terlampau kecil. Sehingga dia merasa perlu ada kenaikan yang cukup signifikan agar HPM setidaknya mempertimbangkan sedan untuk diproduksi lokal. Selain itu, dia juga melihat faktor harga sedan yang beredar di pasar lokal juga harus diperhatikan.
ADVERTISEMENT
"Sekarang kan kurang dari satu persen (market share sedan secara total). Jadi ya, kalau mau dilihat, naik 10 persen juga kalau dia bukan LCGC sedan rasanya susah," terang Jonfis.
Meski begitu secara umum Jonfis mendukung rencana harmonisasi pajak ini karena dia menganggap sudah tidak seharusnya sedan dianggap sebagai mobil mewah di Indonesia.
"Bagi kami sedan mau turun atau tidak itu tergantung pemerintah sendiri. Tapi kalau ditanya kenapa sedan ini masih dianggap mewah dari dulu kan itu sudah tidak masuk di akal," tutup dia.