Indonesia Ancam Boikot Produk Uni Eropa, Bagaimana Otomotif?

25 Maret 2019 9:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BMW Seri 5 dengan M Performance Parts Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
zoom-in-whitePerbesar
BMW Seri 5 dengan M Performance Parts Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
ADVERTISEMENT
Penghentian impor produk kelapa sawit dari Indonesia ke Uni Eropa berbuntut panjang. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mengancam akan melakukan boikot terhadap produk-produk asal Benua Biru tersebut.
ADVERTISEMENT
Salah satu industri yang tentu kemungkinan bakal terpengaruh adalah sektor otomotif. Sebab, sejumlah merek otomotif asal Eropa --mobil, sepeda motor, dan kendaraan komersial-- ikut memanfaatkan potensi pasar Indonesia.

Tunggu Arahan Pemerintah

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) masih enggan berkomentar banyak soal isu ini. Saat dihubungi kumparan, Minggu (24/3), ia masih menunggu sikap dari pemerintah dan sejauh ini belum ada pengaruh.
Volkswagen Scirocco pada GIIAS 2018 di ICE, BSD, Tangerang, Senin (6/8). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
“Kita tunggu dahulu, terlalu banyak (jumlah ekspor) juga enggak kan, coba lihat berapa banyak sih impornya dari Eropa. Dari 1,1 juta unit, apa ada 10 persennya? Diamkan saja dahulu. Satu tak begitu pengaruh, tetapi kita melihat kepentingan yang lebih besar itu buat pemerintah itu yang penting,” ucap Jongkie.
ADVERTISEMENT
Data Gaikindo 2018, setidaknya ada enam merek yang masih melakukan impor dari Eropa. Beberapa di antaranya ada BMW (258 unit), serta di segmen komersial ada MAN Truck (44 unit), Scania (794 unit), Peugeot 256 unit, dan Audi 50 unit.
Berhubung Mercedes-Benz Indonesia tak lagi anggota Gaikindo, jumlah angka impor data impornya tak diketahui jumlahnya.
Merek-merek yang mengimpor produknya dari kawasan Eropa pada 2018 lalu. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
Adapun, jumlah impor produk Eropa ke Indonesia pada 2018 mencapai 1.651 unit atau hanya sekitar 0,15 persen dari total pasar.
Sementara itu, PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) dan BMW Group Indonesia saat dihubungi kumparan belum mau berkomentar.

Kelapa Sawit

Memang, Uni Eropa menjadi salah satu pasar penting ekspor minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO), di mana totalnya pada tahun lalu mencapai 4,78 juta ton.
ADVERTISEMENT
CPO menjadi komoditas yang strategis bagi Indonesia. Berdasarkan paparan Darmin, pada tahun 2018 nilai ekspor CPO mencapai USD 17,89 miliar atau 3,5 persen kontribusi kepada Produk Domestik Bruto (PDB). Selain itu, industri ini menyerap hingga 19,5 juta pekerja.
Namun, Uni Eropa melalui kebijakan Delegated Act Renewable Energy Directive II (RED II), bakal menyetop penggunaan CPO untuk bahan bakar pada 2030.
Dalam kebijakan tersebut mengklasifikasikan kelapa sawit ke dalam tumbuhan minyak nabati dengan risiko yang tinggi atau tidak berkelanjutan (High Risk Unsustainable Vegetable Commodity). Ini karena budi daya kelapa sawit mengakibatkan deforestasi.