Indonesia Bisa Jadi Pemasok Material Kunci Baterai Kendaraan Listrik

27 Mei 2018 16:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Baterai bekas Toyota Prius (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Baterai bekas Toyota Prius (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Mobil listrik akan menjadi masa depan industri otomotif. PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) pun berharap industri dalam negeri dapat menguasai salah satu teknologi kunci kendaraan listrik, yakni baterai.
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur PT TMMIN, Warih Andang Tjahjono, mengatakan bahwa dalam membuat industri baterai di Indonesia, ada potensi baru yang bisa dimanfaatkan yakni material nikel dan kobalt.
"Kalau mau lihat baterai itu kan ada banyak komponennya. Kita punya peluang jadi global supply chain. Kalau nikel dan kobalt --yang disebut-sebut ada bahan bakunya ada di Indonesia-- bisa di-compile dengan part-part apa yang cocok dengan dia," sebut Warih.
Tentu saja untuk memanfaatkan sumber daya mineral tersebut, Indonesia juga harus menyiapkan sumber daya yang mumpuni. Sehingga bahan baku itu bisa ditangani langsung di dalam negeri.
Pekerja di pabrik mengecek komponen mesin. (Foto: TMMIN)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja di pabrik mengecek komponen mesin. (Foto: TMMIN)
"Jadi kita bisa menjadi global supply chain-nya baterai parts!" ujar Warih.
"Akan lebih manfaatnya kalo negeri kita jadi seperti itu. Soalnya kalau jadi global supply chain kita kan paling kompetitif, siapapun akan pilih kita, nantinya bisa dijual ke mana pun," tambah dia lagi.
ADVERTISEMENT
Apabila bisa menguasai material nikel dan kobalt tersebut, posisi Indonesia bukan tidak mungkin akan menyerupai Amerika dan Eropa yang menguasai zat aditif untuk memproduksi oli. Sehingga, akan ada banyak negara yang membutuhkan material inti baterai dari Indonesia.