Indonesia Jadi Pintu Industri Otomotif ASEAN

13 Juli 2017 11:07 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Melihat proses produksi mobil Wuling (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Melihat proses produksi mobil Wuling (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Strategi PT SGMW Motor Indonesia (Wuling Motors) mengucurkan nilai investasi 700 juta dolar Amerika untuk membangun basis produksi di kawasan Cikarang, Bekasi, Jawa Barat dinilai sudah tepat. Demikian dikatakan Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan.
ADVERTISEMENT
“Ini bukti industri otomotif China juga menanamkan investasinya karena Indonesia adalah negara terbesar di ASEAN. Memang seharusnya kalau mau masuk ke ASEAN, Indonesia harus menjadi basis industrinya,” kata Putu saat ditemui seusai acara peresmian pabrik PT SGMW Motor Indonesia beberapa waktu lalu.
Selain mengucurkan investasi dalam jumlah yang tidak sedikit, Wuling Motors pun sudah memahami betul kondisi industri roda empat nasional. Dia pun paham betul bagaimana Jepang bisa mendominasi karena memiliki industri pendukung yang kuat.
“Karena mereka tahu, di tahap awal mencari industri pendukung sulit,” imbuh dia.
Indonesia, menurut Putu memiliki potensi besar di sektor otomotif. Mengacu pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen dan rasio kepemilikan kendaraan yang masih kecil, maka pasar otomotif masih akan tumbuh di masa depan.
Melihat proses produksi mobil Wuling (Foto:  Gesit Prayogi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Melihat proses produksi mobil Wuling (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
“Di Indonesia, per 1.000 orang baru ada sekitar 70-80 orang yang punya mobil. Sementara negara seperti Thailand itu ada di sekitaran 200 orang,” papar dia.
ADVERTISEMENT
Soal industri otomotif yang menjadi biang kerok kemacetan di kota-kota besar seperti Jakarta, Putu pun mengingatkan bahwa Indonesia itu sangat luas. Sehingga, pertumbuhan di luar kota-kota besar menjadi potensi.
“Memang kalau kita lihat Jakarta macet tapi Indonesia bukan Jakarta saja,” tukasnya.