Ingat Lagi, 4 Langkah Aman Pindah Lajur di Jalan Tol

6 Juli 2018 8:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Tol Dalam Kota, Semanggi. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Tol Dalam Kota, Semanggi. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kondisi jalan yang ramai lancar kerap kali tersendat dengan adanya pengemudi yang memotong lajur. Jarak aman yang seharusnya kosong untuk ruang pengereman, sering dimanfaatkan pengemudi lain untuk merangsek ke posisi tersebut.
ADVERTISEMENT
Atau kasus lain yang kadang menjengkelkan adalah pengemudi berpindah lajur tanpa ancang-ancang atau dikenal dengan potong jalan, membuat pengemudi di belakangnya harus mengerem untuk berantisipasi memberikan jarak kendaraan.
Pendiri sekaligus instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, menjelaskan bila prosedur pindah lajur harus disikapi dengan matang, artinya selalu awas dengan lingkungan sekitar dan utamakan anstisipasi.
"Apapun itu kegiatan berkendaranya selalu utamakan antisipasi, ini berguna meningkatkan keselamatan berkendara si pengemudi dan pengguna jalan lain, kasus pindah lajur harus disikapi dengan matang, hindari pindah lajur secara sembarangan," jelasnya kepada kumparanOTO, Kamis (7/5).
Untuk itu, Jusri berbagi tips teknik berpindah lajur yang benar dan tepat, simak di bawah ini ya!
ADVERTISEMENT
1. Cek spion
Posisi mengemudi all new Ertiga (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Posisi mengemudi all new Ertiga (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan)
Sebelum memulai perpindahan jalur, hal pertama yang harus diperhatikan adalah cek lingkungan sekitar, gunakan komponen pendukung yang ada pada mobil. Bisa menggunakan kedua spion samping, spion tengah, atau fitur blind spot monitoring. Pastikan kondisi aman untuk bermanuver pindah lajur, dalam artian tidak ada kendaraan pada lajur yang akan kita tuju.
"Ketika cek spion ternyata ada kendaraan yang dekat dan itu asumsikan tidak aman, maka jangan berpindah atau tidak melakukan manuver apapun termasuk menghidupkan lampu sen," ujarnya.
2. Hidupkan sen
Setelah dirasa cukup aman, nyalakan sen untuk menginformasikan ke pengendara lain bahwa kita hendak berubah lajur. Umumnya nyalakan sen 30 meter sebelum titik perpindahan lajur.
ADVERTISEMENT
"Setelah melihat ke arah spion dan memastikan kondisi aman, bisa hidupkan sen, yang mengindikasikan akan bermanuver sesuai sisi sen tersebut menyala. Idealnya nyalakan lampu sen 30 meter dari kendaraan lain di belakang," katanya.
3. Cek spion kembali
Ilustrasi Kaca Mobil (Foto: teodorandersson/pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kaca Mobil (Foto: teodorandersson/pixabay)
Sebelum belok, pastikan kembali keadaan aman untuk bermanuver. Selain melihat spion, pengemudi juga dapat menoleh sekilas pada area pandang yang terhalang atau blind spot. Ini sekaligus berguna memastikan kondisi blind spot tersebut aman untuk bermanuver.
"Cek lagi spion sekaligus double check dengan memastikan area blind spot dengan melakukan head check, menoleh ke arah belok sepintas tujuannya mengonfirmasi area blind spot bahwa semua sudah aman," tutur Jusri.
4. Eksekusi
Terakhir bisa langsung mengeksekusi atau bermanuver pindah ke lajur yang dituju. Apabila hendak berpindah ke lajur paling luar, selalu ingat untuk pindah lajur secara bertahap, artinya jangan langsung mengarahkan mobil ke tepian jalan, beri rurang untuk mengulang prosedur tersebut seraya memastikan kondisi aman terkendali.
ADVERTISEMENT
"Perpindahan jalur itu hanya bisa dilakukan secara bertahap, jalur per jalur. Semisal ada 3 lajur, kemudian pindah dari lajur paling kanan langsung ke paling kiri, itu salah, mulai ke tengah dulu pastikan aman, setelahnya lanjut pindah lagi dengan prosedur sebelumnya," tutup Jusri.