Ingat Lagi, 5 Hal yang Pengaruhi Kondisi Ban Kendaraan

2 Agustus 2019 8:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nissan X-Trail baru Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Nissan X-Trail baru Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
Ban sebagai satu-satunya komponen yang bersentuhan langsung dengan permukaan jalan harus selalu diperhatikan kondisinya.
ADVERTISEMENT
Ban yang dalam kondisi tidak layak jalan, tentu sangat tidak dianjurkan untuk digunakan, karena akan sangat berbahaya. Ban yang sudah tidak layak jalan, biasanya memiliki ciri-ciri tapak ban sudah tipis atau botak, tapak ban aus atau botak tidak rata, adanya retak-retak halus di dinding ban, hingga benjol.
Timbulnya ciri-ciri tersebut tentu tidak hanya disebabkan oleh usia dari ban itu saja, namun bisa juga dari pemakaian dan perawatan yang tidak sesuai.
ilustrasi ban Foto: Dok. Istimewa
Panji Ardiansyah dari National Technical Support 4W PT Multistrada Arah Sarana – Achilles menjelaskan, terdapat 5 penyebab yang dapat memicu ban mobil menjadi cepat aus atau botak.
Lebih lanjut Panji menjabarkan, kelima penyebab itu adalah:
Ilustrasi ban kempis Foto: dok. Pixabay
Untuk penyebab yang utama dan sering terjadi menurut Panji adalah tekanan angin pada ban yang kurang atau tidak sesuai standar.
ADVERTISEMENT
“Yang paling utama dan yang jarang diperhatikan orang itu tekanan anginnya, kalau sering kurang tekanan anginnya, itu bisa bikin ban jadi cepat botak,” jelas Panji.
Panji menjelaskan, ban yang sering kurang angin berpotensi membuat dinding ban menjadi lemah dan area pijaknya menjadi lebih luas.
Mobil dengan muatan berlebih Foto: dok. Drivespark
Beban mobil yang tidak sesuai dengan anjuran, juga dapat menyebabkan kinerja ban menjadi lebih berat, karena harus menahan bobot yang tidak sesuai kemampuannya. Akibatnya, ban tersebut akan mengalami tekanan yang begitu besar dan juga berpotensi membuat area pijaknya menjadi lebih luas
“Beban yang sering berlebih juga bisa bikin ban jadi cepet botak, cuma memang kadang orang kurang sadar. Ban kan jadi harus menanggung bobot yang diluar kemampuannya, kinerja gesekannya ke aspal jadi lebih berat,” terang Panji.
ADVERTISEMENT
Spooring dan balancing Mitsubishi Xpander Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
Tidak rutinnya mobil melakukan spooring dan balancing, menurut Panji juga akan turut berperan membuat ban menjadi mudah botak.
“Mobil yang bannya jarang di-spooring atau balancing, biasanya jadi cepat botak. Karena kadang pemilik mobil tidak tahu itu bannya sudah presisi atau masih miring,” ujar Panji kepada kumparan.
Dengan rutin melakukan spooring dan balancing, pemilik mobil menjadi mengetahui apakah ban mobilnya sudah lurus dan presisi atau belum. Ban yang tidak presisi akan sangat berpotensi membuat ban menjadi botak di sebagian saja.
Selain itu, dengan rutin melakukan spooring dan balancing, pemilik mobil jadi mudah mendeteksi apakah kaki-kaki mobilnya dalam kondisi baik atau tidak.
Sejumlah pengendara melintasi jalan yang berlubang di jalur pantura. Foto: ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra
Kondisi kontur jalan yang tidak bagus dinilai juga turut mempercepat keausan ban. Kondisi jalanan yang terbuat dari beton yang kasar, tentu juga akan mengakibatkan gesekan yang terjadi antara jalan dan ban menjadi lebih kasar.
ADVERTISEMENT
Kondisi jalanan yang dipenuhi kerikil atau batu juga kan membuat ban menjadi bekerja lebih keras dalam mendapatkan grip. Belum lagi, kondisi batu yang tajam tak jarang akan berpotensi membuat ban menjadi robek.
Panji juga mengingatkan agar sebisa mungkin menghindari lubang di jalanan, karena tidak jarang lubang-lubang tersebut memiliki pinggiran yang cukup tajam dan dapat membahayakan ban itu sendiri.
All new Honda Accord Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
Faktor terakhir menurut Panji adalah perilaku mengemudi dari si pengemudi tersebut. Pengemudi yang sering bermanuver secara ekstrim dan sering melakukan pengereman mendadak tentu akan membuat kinerja ban menjadi lebih berat.
“Terakhir sih cara mengemudi. Orang yang sering mengerem mendadak dan manuver secara ekstrim di tol, juga bisa bikin ban cepat botak,” ujar Panji.
ADVERTISEMENT
Dengan gaya mengemudi seperti itu, akan membuat porsi gaya gesek ban dengan aspal menjadi lebih besar dan kasar. Panji pun menyarankan agar pengemudi jangan melakukan pengereman secara mendadak atau saat mulai mendekati objek.