Jangan Asal Gas, Begini Teknik Menerobos Genangan

18 November 2018 15:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Genangan Air Hujan di Kelapa Gading (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Genangan Air Hujan di Kelapa Gading (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Hujan deras mulai sering datang dalam beberapa waktu belakangan. Dampaknya beberapa ruas jalan mulai menggenang. Meski cenderung lebih aman, pengendara mobil perlu tetap berhati-hati saat hendak menerobos genangan air yang cukup tinggi.
ADVERTISEMENT
Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana menjelaskan setidaknya ada beberapa pertimbangan dan cara yang bisa dilakukan pengemudi jika memutuskan menerobos genangan air yang cukup tinggi.
Dia menjelaskan secara umum, prinsipnya sebelum menerabas genangan air pengemudi harus bisa memperkirakan seberapa dalam genangan yang akan dihadapi. Jika sudah merasa tinggi genangan lebih dari setengah diameter ban sebaiknya cari alternatif jalan lain.
"Tinggi genangan air maksimal setengah tinggi velg. Hal ini untuk memastikan filter udara tidak kemasukan air. Kalau sampai filter udara terendam itu bisa menyebabkan water hammer. Water hammer itu kondisi air masuk ke ruang pembakaran dan tentunya bisa merusak mesin," terangnya.
Setelah memastikan tinggi genangan tidak melewati batas toleransi dan hendak menerabas genangan, pengendara sebaiknya menjauhi tepian jalan untuk menghindari selokan ataupun trotoar yang mungkin tidak terlihat karena tertutup air.
Genangan di Jalan Jendral Ahmad Yani, Jaktim. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Genangan di Jalan Jendral Ahmad Yani, Jaktim. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
"Kalau genangan sudah menutupi trotoar, jadikan benda statis seperti pohon, tiang listrik, rambu lalu lintas, dan lain-lain sebagai titik patokan arah jalan," tambah Sony lagi.
ADVERTISEMENT
Selain itu dia juga mengingatkan untuk melaju dengan kecepatan rendah dan gunakan gigi kecil -- gigi satu pada transmisi manual dan 'L' pada transmisi otomatis-- saat menerabas jalan menggenang. Hindari juga posisi setengah kopling ataupun mengocok gas dalam genangan karena berpotensi menimbulkan gelombang atau riak air.
Terakhir sesudah melalui daerah air menggenang, periksa kondisi rem tetap optimal dengan metode sederhana.
"Keluar dari genangan, jalankan kendaraan dengan kecepatan rendah, sekitar 5 km/jam, injak pedal rem berkali-kali untuk memastikan kondisinya prima," tambahnya lagi.