Jangan Asal Pilih Bengkel Resmi buat Rawat Mobil

24 Maret 2019 9:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pelayanan di bengkel resmi. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelayanan di bengkel resmi. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
ADVERTISEMENT
Memiliih bengkel tak bisa sembarangan, meski sudah Authorized alias yang resmi dari pabrikan. Pasalnya, status ‘bengkel resmi’ ternyata juga tak menjamin kalau pelayanannya bisa memuaskan.
ADVERTISEMENT
Andreas Totok Sugianto, Kepala Bengkel Auto2000 HR Muhammad mengutarakan beberapa kriteria, untuk menentukan bengkel resmi itu baik atau tidak. Pasalnya, bila salah masuk, bukan tidak mungkin bisa malah merugikan.
“Karena ada authorized yang pembinaan teknisi di timnya kurang maksimal, sehingga hasil knowledge si teknisi, skill si teknisi, attitude teknisi bisa saja ngaco, namanya juga manusia,” ucap Totok beberapa waktu lalu.
Ilustrasi pelayanan di bengkel resmi. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
Totok menyebutkan tiga hal yang menjadi parameter, bengkel resmi disebut bagus dan bisa jadi langganan.
Pertama, pekerjaan yang dilakukannya diselesaikan dengan tuntas. Artinya semua trouble yang dikeluhkan pemilik mobil bisa beres.
“Tak hanya itu, komunikasi juga harus bisa berjalan baik. Jadi ketika ditemukan kerusakan lain, selain yang dikeluhkan pemilik mobil bisa diinformasikan kepada konsumen,” ucap Totok.
ADVERTISEMENT
Lalu kedua, bengkel resmi yang baik juga harus bisa menepati janji. Paling tidak dari estimasi waktu pengerjaan tak terlalu jauh molornya.
“Jadi apakah satu jam, dua jam, tiga jam atau berapa hari, haru bisa dipenuhi. Sehingga konsumen bisa merasa puas,” tuturnya.
Terakhir dan yang juga tak kalah pentingnya adalah soal harganya. Jadi bila masih bisa dikomparasi, dan menemukan diler resmi yang harganya masih bisa lebih rendah bisa dipertimbangkan.
Hanya saja, harga jangan menjadi pertimbangan satu-satunya, ketika memilih bengkel untuk menjadi tempat merawat kendaraan.
“Jadi parameter ketiga itu, harga masih bisa diterima dengan baik, dan suku cadangnya juga genuine,” ucap Totok.