Jejak 30 Tahun Toyota Tembus Pasar Global

17 Oktober 2019 16:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kendaraan listrik Toyota di GIIAS 2018 Foto: Alfons Hartanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kendaraan listrik Toyota di GIIAS 2018 Foto: Alfons Hartanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Ekspor produk otomotif nasional masih menorehkan prestasi di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu akibat imbas perang dagang dan tendensi proteksionisme di beberapa negara tujuan ekspor.
ADVERTISEMENT
Ada produk ekspor 9 model kendaraan utuh (Complete Built Up/ CBU) Toyota yang diproduksi di fasilitas produksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan PT Astra Daihatsu Motor (ADM), yaitu Fortuner, Innova, Vios, Yaris, Sienta, Rush, Avanza, Agya, dan Townace/Liteace.
Ekspor model CBU tersebut tercatat sebanyak 158.700 unit selama Januari hingga September 2019, atau meningkat tipis 3 persen dibanding tahun lalu pada periode yang sama sebesar 154.600 unit.
Capaian tersebut tidak lain didukung pengalaman Toyota dalam mempertahankan dan meningkatkan performa ekspor hingga menembus pasar global selama lebih dari 30 tahun.
Secara historis, ekspor kendaraan Toyota dimulai saat mengirim Kijang generasi ke-3 (Kijang Super) ke negara-negara di kawasan Asia pada tahun 1987. Momentum terbaik kegiatan ekspor Toyota dimulai sejak berjalannya proyek Innovative International Multi-purpose Vehicle (IMV) di tahun 2004.
ADVERTISEMENT
Sebagai salah satu basis produksi Kijang Innova dan Fortuner di kawasan Asia-Pasifik, Toyota Indonesia berpeluang besar untuk memperluas penetrasi ke pasar global selain memenuhi kebutuhan pasar domestik.
“Naik turun kinerja ekspor telah kami alami sehingga menjadi pelajaran berharga dalam menyusun langkah-langkah strategis berikutnya,” kata Presiden Direktur TMMIN, Warih Andang Tjahjono, Rabu (16/10).
Toyota Kijang generasi ketiga Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Gejolak ekonomi global tidak bisa dihindari dan berada di luar kontrol eksportir. Namun, Toyota dan grupnya di Indonesia--termasuk Daihatsu, selalu berupaya mempertahankan kinerja ekspor dengan melakukan berbagai studi.
Seperti menjajaki peluang dan potensi di negara tujuan baru, serta menambah varian ekspor dengan mengonversi model yang eksis menjadi kendaraan sesuai dengan peruntukannya, seperti cash carrier, ambulans, dan kendaraan patroli polisi.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pada tahun 2018, ekspor kendaraan utuh Toyota berhasil mencatatkan volume rekor baru, yaitu melampaui angka 200 ribu unit untuk pertama kali atau sebesar 206.000 unit.
Selanjutnya, pada tahun 2019, ekspansi ekspor yang berhasil dilakukan TMMIN antara lain menambah destinasi ekspor ke negara-negara di kawasan Amerika Tengah dan Selatan, serta beberapa Negara Mekong.
Selain mengekspor kendaraan utuh, selama Januari hingga September 2019, Toyota juga mengapalkan kendaraan terurai (Complete Knock Down/CKD) sebanyak 34.300 unit, mesin utuh tipe TR dan NR, baik berbahan bakar bensin dan etanol sebanyak 93.100 unit, serta komponen kendaraan sebanyak 73,8 juta unit.
Lebih dari 80 negara di kawasan Asia, Pasifik, Timur Tengah, Amerika Tegah dan Selatan, serta Afrika menjadi destinasi ekspor Toyota.
Ekspor 1 juta unit mobil Toyota ke berbagai negara Foto: Gesit Prayogi/kumparan
Posisi sebagai salah satu basis produksi dan ekspor di kawasan Asia Pasifik memungkinkan Toyota Indonesia untuk berkontribusi dalam tiga hal.
ADVERTISEMENT
Pertama, pada upaya substitusi impor melalui produksi lokal untuk pasar dalam negeri dan penciptaan potensi pasar ekspor. Dengan begitu, dapat memberikan peran positif dalam menjaga keseimbangan neraca perdagangan, terutama untuk sektor industri otomotif.
Kedua, kontribusi pada kinerja ekspor otomotif. Produksi lokal kendaraan Toyota memberikan kontribusi sekitar 78 persen dari total ekspor kendaraan utuh Indonesia pada tahun 2018. Ketiga, menjadi jembatan bagi Industri Kecil dan Menengah (IKM) sebagai pemasok komponen kendaraan lokal agar dapat menembus pasar ekspor.
Tingkat kandungan komponen buatan dalam negeri pada produk-produk Toyota mencapai 75 persen hingga 94 persen. Hal ini memberi potensi pada penguatan pengembangan industri komponen lokal di Indonesia.
Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal TMMIN, Bob Azam, mengatakan kemampuan mengekspor menunjukkan produk yang dihasilkan berdaya saing tinggi. Hal ini didukung juga dengan sumber daya manusia (SDM) unggul, salah satunya melalui penerapan revolusi industri 4.0 dan dukungan jaringan global Toyota.
ADVERTISEMENT
Konsistensi Toyota dalam mendorong kegiatan ekspor kendaraan mendapat apresiasi dari pemerintah Indonesia, yaitu Penghargaan Primaniyarta. Tahun ini merupakan kali ke-10 bagi TMMIN menerima penghargaan ekspor untuk kategori “Eksportir Berkinerja”.
Penghargaan Primaniyarta diserahkan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla yang didampingi Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, kepada Presiden Direktur TMMIN, Warih Andang Tjahjono, pada pembukaan Trade Expo 2019 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai, Tangerang, Rabu (16/10/2019).