Kata AHM Soal Kabar Honda CBR250RR Baru Meluncur di 2020

29 Agustus 2019 18:42 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemenang Honda CBR250RR Modif Challenge Foto: Alfons Yoshio/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pemenang Honda CBR250RR Modif Challenge Foto: Alfons Yoshio/kumparan
ADVERTISEMENT
Honda CBR250RR yang diproduksi lokal di pabrik PT Astra Honda Motor (AHM) di Indonesia, rumornya akan mendapat pembaruan pada 2020 mendatang.
ADVERTISEMENT
Mengonfirmasi kepada Direktur Pemasaran AHM Thomas Wijaya, dirinya tak secara langsung menampik rumor tersebut. Hanya secara normatif menyebut, masih bertahan dengan model yang dipasarkan sekarang.
"Kami masih fokus pada model Honda CBR250RR yang kami pasarkan saat ini. Seiring penerimaannya yang positif dari pecinta motor sport," ucapnya kepada kumparan, Selasa (27/8).
Honda CBR250RR Foto: dok. Istimrwa
Terkait dengan performa penjualannya selama ini, mengungkapkan data kalau Honda CBR250RR terserap pasar sebanyak 400-500 unit per bulannya. Angka tersebut disebutnya terbilang stabil.
Bila membandingkannya dengan total segmen sport secara nasional, yang mencapai 40.000-45.000 unit per bulan, kontribusi CBR250RR hanya 1,25 persen saja.
Sementara, kontribusi pasar sport terhadap total penjualan sepeda motor nasional sebesar 7-8 persen.

Fitur baru

CBR 250 RR. Foto: Resnu Dwi Andika/kumparan
Kabar yang beredar, kalau CBR250RR edisi penyegarannya akan disematkan fitur slipper clutch, quickshifter, panel instrumen digital baru dan kunci kontak yang sudah keyless.
ADVERTISEMENT
Mengulas soal quickshifter, Reza Rezdie dari Astra Honda Training Center (AHTC) menjelaskan, itu merupakan fitur pada engine transmisi manual, yang berfungsi untuk mempercepat proses perpindahan gigi tanpa menarik tuas kopling.
"Sistem dikontrol oleh ECU dengan trigger sensor yang terhubung dengan pedal shift," ucapnya kepada kumparan.
Lalu assist and slipper clutch sendiri, fitur mekanis yang berfungsi untuk meningkatkan kinerja kopling saat akselerasi dan mengurangi back torque saat deselerasi.
"Melihat dari fungsinya, fitur ini berawal dari dunia balap, dan juga tergantung dari besarnya tenaga yang dihasilkan mesin. Sehingga disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya," tutur Reza.