Kenapa Standar Samping Sepeda Motor Selalu Ada di Sebelah Kiri?

6 Januari 2018 13:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Standar samping motor (Foto: Gesit Prayogi/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Standar samping motor (Foto: Gesit Prayogi/kumparanOTO)
ADVERTISEMENT
Pernah terpikirkah oleh Anda mengenai letak standar samping motor selalu berada di kiri?
ADVERTISEMENT
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, mari kita simak sejarahnya dulu.
Jauh ditemukannya sepeda motor, sepeda menjadi moda transportasi orang-orang. Saat sudah tidak dipakai, sepeda akan disandarkan di tembok, atau tersungkur begitu saja.
Seiring dengan perkembangan zaman, bobot sepeda menjadi kendaraan untuk mengangkut barang, sehingga ditemukanlah standar untuk tetap menegakkan sepeda tersebut sehingga mudah untuk meletakkan barang. Saat itu letaknya berada di lengan ayun sepeda (standar pada sepeda perempuan) sehingga tidak alasan lagi sepeda disandarkan atau direbahkan.
Ilustrasi sepeda (Foto: Pexels.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sepeda (Foto: Pexels.com)
Standar belakang pun menjadi komponen yang juga menegakkan sepeda motor. Bobot sepeda dan motor yang semakin berat, apalagi untuk menegakkan dengan standar belakang membutuhkan effort yang lebih, letaknya dipindah menjadi di tengah, hal tersebut karena distribusi berat yang condong ke depan sehingga lebih mudah menggunakan standar yang letaknya di tengah.
ADVERTISEMENT
Nyatanya, penggunaan standar tengah juga membutuhkan effort, maka muncul lah standar samping yang tidak begitu memakan tenaga. Cukup menendangnya, standar samping siap digunakan.
Lebih lanjut pada sepeda ataupun motor modern, penggunaan standar diklasifikasikan sesuai segmennya. Biasanya pada motor 250 cc ke bawah di Indonesia masih ditemukan 2 standar (samping dan tengah), beda pada motor sport 250 cc ke atas yang hanya menggunakan standar samping saja.
Terus kenapa posisi standar samping ada di kiri bukan kanan?
Nah, menjawab pertanyaan di atas, jauh sebelum ditemukan sepeda dan motor, orang-orang menggunakan kuda untuk berpindah tempat. Nah kebiasaan menaiki kuda ini yang konon katanya mengilhami letak standar samping yang selalu berada di kiri. Saat orang menaiki kuda, pasti dimulai dari sisi kiri, kemudian kaki kiri bertumpu pada pijakan pelana yang dijadikan sebagai tumpuan untuk menaiki kuda.
Pengawal berkuda sambut kedatangan Raja Salman. (Foto: Ridho Robby/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pengawal berkuda sambut kedatangan Raja Salman. (Foto: Ridho Robby/kumparan)
Sehingga membuat produsen motor merancang sebuah komponen untuk dipasang dengan cara yang sama seperti menaiki kuda yaitu standar samping yang letaknya di kiri.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut berlaku secara universal, artinya baik aturan berkendara di sisi kiri ataupun kanan, standar samping tetap berada di kiri. Apalagi kebiasaan menggunakan tangan kanan untuk beraktivitas juga berpengaruh.
“Untuk meng-handle sepeda motor jika dari sisi kiri akan lebih mudah karena kebanyakan orang menggunakan tangan kanannya untuk melakukan aktivitas,” jelas Sarwono Edhi, Senior Analyst, New Model Service & Publication Department AHM saat dihubungi kumparanOTO.