Kendala Pengembangan Sportscar Listrik Lowo Ireng Garapan ITS Surabaya

20 September 2019 16:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sportscar listrik Lowo Ireng merupakan garapan mahasiswa ITS Surabaya.  Foto: Fachrul Irwinsyah
zoom-in-whitePerbesar
Sportscar listrik Lowo Ireng merupakan garapan mahasiswa ITS Surabaya. Foto: Fachrul Irwinsyah
ADVERTISEMENT
Sportscar listrik Lowo Ireng turut ambil bagian dalam konvoi kendaraan listrik untuk menyambut Formula E 2020 di Jakarta. Mobil ini merupakan hasil pengembangan dari mahasiwa Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS).
ADVERTISEMENT
Juniono, salah satu orang yang terlibat dalam pengembangan Lowo Ireng mengatakan bahwa proses paling sulit adalah mencari komponen baterainya.
"Kesulitan ada di bagian baterainya karena kita baterainya masih impor dari Cina. Belum diproduksi sendiri. Kan pabriknya masih baru dibangun di Kabupaten Morowali. Nah itu dia mungkin ke depan bisa kita pakai dari sana," kata Juniono.
Lowo Ireng merupakan mobil listrik berjenis sport. Mobil yang masih prototype itu menggunakan penggerak dari motor BLDC dengan kapasitas mencapai 90 kW, yang mampu membuat mobil ini bisa melaju hingga kecepatan 140 km/jam.
Dijelaskan, untuk mengisi daya baterai hanya memerlukan waktu 2-3 jam. Dalam kondisi baterai penuh, Lowo Ireng listrik bisa menempuh jarak hingga 80 kilometer.
ADVERTISEMENT
Sehingga, Lowo Ireng listrik perlu waktu satu minggu untuk tiba di Jakarta dari Surabaya. Sebab, kata Juniono, perlu beberapa kali pengisian baterai yang hanya bisa dilakukan di kantor PLN.
Juniono berharap, digelarnya Formula E di Jakarta pada tahun 2020 bisa merangsang industri mobil listrik untuk berkembang. Dengan begitu, infrastruktur pengisian pun bisa bertambah.
"Saya mengharapkan (Formula E) bisa membawa industri (mobil listrik) ke Indonesia. Ke depannya lebih berkembangnya lagi. Karena Formula E berbasis listrik juga," kata Juniono.