Kendala Utama Pengembangan Mobil Tanpa Sopir

2 Januari 2018 13:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Waymo, anak usaha Alphabet yang mengembangkan teknologi mobil otonom, memamerkan kendaraan pertamanya berupa Fiat Chrysler Pacifica dengan berbagai sensor di tepi dan atap mo (Foto: CEO Waymo John Krafcik via Medium)
zoom-in-whitePerbesar
Waymo, anak usaha Alphabet yang mengembangkan teknologi mobil otonom, memamerkan kendaraan pertamanya berupa Fiat Chrysler Pacifica dengan berbagai sensor di tepi dan atap mo (Foto: CEO Waymo John Krafcik via Medium)
ADVERTISEMENT
Industri otomotif akan mengalami perubahan besar di masa depan. Bukan cuma soal mobil listrik, isu yang saat ini menjadi perbincangan menarik adalah soal teknologi mobil tanpa sopir atau otonomos.
ADVERTISEMENT
Akira Yoshino, seorang penemu purwarupa baterai lithium-ion pada tahun 1985 mengatakan, baterai akan menjadi komponen utama untuk mendukung teknologi otonomos.
Artinya, teknologi tersebut perlu baterai yang lebih kuat dan performa tinggi untuk menjaga konsistensi performa teknologi tersebut.
"Selain memusatkan perhatian pada pembuatan baterai yang lebih bertenaga, produsen juga perlu mengembangkan perangkat yang dapat bertahan menghadapi segala tekanan," ujar Yoshino seperti dikutip dari Autonews, Selasa (2/1).
Baterai bekas Toyota Prius (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Baterai bekas Toyota Prius (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
Masih kata Yoshino, selain fokus pada peningkatan kepadatan energi dan meminimalisir biaya, pabrikan juga perlu membuat baterai dengan menggunakan bahan yang lebih tahan terhadap ekspansi dan kontraksi yang konstan.
Cerita sedikit soal penemuan baterai lithium-ion Yoshino, dia meriset teknologi tersebut di laboratorium Asahi Kasei pada awal 1980an. Kala itu Yoshino mulai meneliti poliasetilen, polimer konduktor yang ditemukan oleh ahli kimia Jepang dan penerima Hadiah Nobel Hideki Shirakawa.
ADVERTISEMENT
Pada saat itu, Yoshino memusatkan perhatian pada baterai sebagai gelombang perangkat elektronik kecil yang membutuhkan sumber energi isi ulang yang kuat dan bisa memukul pasar.
Mobil otonom polisi Dubai (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Mobil otonom polisi Dubai (Foto: Istimewa)
Menariknya, saat itu Yoshino tidak terbesit sama sekali untuk menciptakan baterai sebuah kendaraan. Nyatanya ia berhasil membangun baterai lithium-ion menggunakan poliasetilen sebagai anoda, yang kemudian beralih ke karbon.
“Mobil itu sebuah aplikasi yang baru, kita harus menunggu sampai benar-benar mengetahui jenis baterai seperti apa yang dibutuhkan,” tuturnya.