news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kolaborasi Toyota dan Panasonic untuk Kembangkan Baterai Mobil Listrik

14 Desember 2017 17:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil Toyota Mirai. (Foto: Toyota)
zoom-in-whitePerbesar
Mobil Toyota Mirai. (Foto: Toyota)
ADVERTISEMENT
Di zaman yang serba cepat ini kemajuan teknologi menjadi satu hal yang sangat penting. Meski begitu pengembangan teknologi kerap kali sulit terwujud lantaran keterbatasan yang dimiliki suatu perusahaan.
ADVERTISEMENT
Teknologi transportasi juga tidak bisa lepas dari masalah ini. Maraknya pengembangan mobil listrik di seluruh penjuru dunia membuat produsen-produsen mobil harus mulai mempelajari tentang kelistrikan lebih mendalam. Toyota, salah satu produsen kendaraan ternama asal Jepang juga mulai merambah ke bidang mobil listrik.
Dilansir Reuters, Rabu (13/12/2017), Toyota telah menggandeng rekan senegaranya, Panasonic - yang menjadi pemimpin dalam pasar baterai lithium untuk kendaraan bermotor - untuk mengembangkan strategi green car mereka yang mulai fokus pada kendaraan plug-in hybrid dan full-cell vehicles (FCV) atau kendaraaan bertenaga hidrogen.
Langkah ini dirasa sejalan dengan misi Toyota untuk mengembangkan mobil elektrik dalam rangka pemenuhan regulasi dunia yang makin ketat dalam mengatur penggunaan emisi bahan bakar kendaraan.
ADVERTISEMENT
Ditambah lagi dengan target untuk menambah mobil yang 100% memanfaaatkan tenaga listrik dalam katalognya pada tahun 2020, mereka tentu memerlukan pengembangan teknologi dalam memproduksi baterai untuk mobil macam ini.
"Akan sangat sulit bagi kami untuk mencapai target di tahun 2030 dengan percepatan pengembangan baterai seperti saat ini. Itulah mengapa kami menggandeng Panasonic dan perusahaan lain untuk membantu kami mengembangkan mobil dan baterai yang bahkan lebih baik lagi," sebut Presiden Direktur Toyota Akio Toyoda.
Toyoda juga menambahkan target tahunan mereka di tahun 2030 adalah memasarkan 4, 5 juta unit kendaraan hybrid dan plug-in hybrids serta 1 juta unit mobil listrik dan FCV.
Toyota sendiri sebenarnya sudah berkolaborasi dengan Mazda Motor dan Denso dalam mengerjakan basis teknologi mobil listrik. Kerjasama ini juga menunjukan tren bagi pabrikan kendaraan bermotor dan pabrikan komponen kendaran untuk bermitra untuk mengembangkan mobil masa depan. Kemitraan macam ini juga sebenarnya sangat efektif untuk mengurangi biaya penelitian, pengembangan dan manufaktur.
ADVERTISEMENT
Panasonic sendiri berdasar data bulan Januari sampai Juni (dari Nomura Research) menguasai 29% market share, yang secara tidak langsung menthabiskan perusahaan asal Jepang ini sebagai suplier baterai mobil listrik dan kendaraan plug-in hybrids terbesar di dunia.
Baterai bekas Toyota Prius (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Baterai bekas Toyota Prius (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
Kolaborasi dengan Panasonic sendiri direncanakan Toyota untuk mengembangkan baterai prisma dengan densitas energi yang lebih tinggi. Saat ini, Panasonic sendiri membuat baterai prisma untuk Toyota, sementara untuk Tesla, mereka membuat baterai silinder yang bentuknya menyerupai baterai yang digunakan pada laptop.
"Baterai silinder kami adalah yang paling banyak digunakan pada mobil listrik murni sampai saat ini," sebut Presiden Direktur Panasonic Kazuhiro Tsuga.
"Tapi jika kita melihat ke masa depan, rasanya sulit melihat format (baterai) mana yang dapat mempertahankan potensi permintaan yang lebih besar."
ADVERTISEMENT
"Kami harus bisa mengembangkan baterai baru dengan teknologi pada baterai prisma, dan ini akan sangat sulit jika kami hanya mengerjakannya sendiri," tutup Tsuga.