Komponen Inti Bus Listrik Moeldoko Buatan China

4 Maret 2018 10:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bus Listrik Bandara Produksi PT Mobil Anak Bangsa (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bus Listrik Bandara Produksi PT Mobil Anak Bangsa (Foto: Abdul Latif/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko sontak menjadi perhatian kala memulai langkahnya di ranah kendaraan listrik. Bukan dalam bentuk kendaraan penumpang melainkan bus listrik.
ADVERTISEMENT
Memanfaatkan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC), bus listrik karya Moeldoko itu mejeng dengan merek Mobil Anak Bangsa (MAB), yang tentu saja demi memenuhi syarat nasionalisme.
Namun faktanya, bus listrik itu bukanlah murni buatan anak bangsa. Bagaimana tidak, komponen inti sebuah kendaraan listrik; motor listrik, baterai, dan motor controller, dipasok dari China.
“Untuk baterai memang dari Shanghai, teman saya di sana memberikan dukungan penuh untuk membuat baterai di Indonesia dan akan membangun pabrik ke depannya, jadi bukan hanya untuk bus listrik tapi juga untuk kebutuhan lain,” kata Moeldoko.
Mereka mengklaim komponen lokal yang termuat dalam unit prototipe ke-2 yang dipamerkan di Jakarta Convention Center (JCC) hingga hari ini baru sekitar 45% yang dibuat secara lokal.
ADVERTISEMENT
Cuma Dikembangkan 3 Bulan
Bus Listrik Bandara Produksi PT Mobil Anak Bangsa (Foto: Abdul Latif/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bus Listrik Bandara Produksi PT Mobil Anak Bangsa (Foto: Abdul Latif/kumparan)
Presiden Direktur PT MAB, Leonard, mengungkapkan, mobil ini lahir berkat kerja sama dengan karoseri yang berbasis di Magelang, Jawa Tengah, New Armada.
"Semuanya dibuat kami sendiri, mulai dari engineering, sasis, dan body yang masih impor saat ini motor listrik, baterai, dan motor controller," tuturnya kepada kumparanOTO.
Menariknya, dalam mengembangkan bus listrik ini, PT MAB hanya memerlukan waktu selama tiga bulan saja.
Sebagai perbandingan, motor listrik Gesits saja yang digarap Garansindo dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya perlu waktu bertahun-tahun. Proses pengembangannya perlu waktu tiga tahun dari mulai desain sejak Indonesia International Motor Show (IIMS) 2015 dan pada tahun ini mulai diproduksi massal.
ADVERTISEMENT