Lampu Adaptif, Fitur yang Bisa Kurangi Kecelakaan di Malam Hari

17 Oktober 2018 9:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penerapan Adaptive Driving Beams (Foto: dok. Hella)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penerapan Adaptive Driving Beams (Foto: dok. Hella)
ADVERTISEMENT
Lembaga Keselamatan Jalan Raya Amerika Serikat atau NHTSA baru-baru ini mengakui fitur kendaraan Adaptive Driving Beams bisa mengurangi risiko kecelakaan pada malam hari. Fitur tersebut memungkinkan lampu utama mobil bisa menyesuaikan intensitas cahaya lampu sesuai objek di depannya.
ADVERTISEMENT
"Fitur ini berpotensi sangat signifikan untuk meningkatkan aspek keselamatan berkendara khususnya untuk pejalan kaki, pesepeda, binatang, juga objek lain di pinggir jalan," sebut perwakilan NHTSA seperti mengutip Autoblog.
NHTSA mengeluarkan pernyataan tersebut sebagai buntut dari jawaban petisi yang diberikan dari Toyota pada tahun 2013 silam. Toyota menilai, dengan adanya fitur tersebut intensitas cahaya akan lebih maksimal saat melintasi jalan yang gelap tanpa membuat silau pengguna jalan lain di depannya karena penyematan sensor tambahan.
Sebelumnya, Volkswagen Group juga pernah mengirimkan petisi yang sama pada tahun 2016, guna meminta izin penggunaan fitur lampu tersebut pada Audi A7 terbaru. Disusul BMW yang juga melayangkan petisi serupa pada Oktober 2017 lalu.
Ilustrasi penerapan Adaptive Driving Beams (Foto: dok. Car Connection)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penerapan Adaptive Driving Beams (Foto: dok. Car Connection)
NHTSA bukannya tanpa sebab mengijinkan pabrikan menyematkan fitur lampu tersebut. Laporan Lembaga Asuransi Keselamatan Jalan Raya AS menunjukkan kematian pejalan kaki dalam konkdisi gelap melonjak hingga 56 persen dari tahun 2009 ke 2016.
ADVERTISEMENT
Atas arahan pemerintah AS, NHTSA memulai penelitian soal penggunaan Adaptive Driving Beams, sehingga diharapkan mampu menurunkan angka kecelakaan pada malam hari. Hasilnya, fitur tersebut mendapatkan lampu hijau untuk disematkan pada mobil-mobil terbaru.
Fitur Adaptive Driving Beams sebenarnya bukan fitur yang tergolong baru. Di belahan bumi lain seperti di Eropa dan Jepang, fitur ini diperbolehkan sejak 10 tahun lalu.
Cara kerja
Cara kerja fitur ini menggunakan kamera, motor listrik dan sensor elektronik guna mendeteksi kecepatan mobil, sudut belok lingkar kemudi dan jarak mobil dengan objek di depannya. Saat sensor menangkap kedatangan objek lain di depan, sensor akan memberi perintah motor listrik untuk mengatur sorot lampu.
Lampu akan bergerak dengan sendirinya sesuai perintah sensor tadi. Pergerakan pada lampu bisa berupa pengurangan intensitas cahaya terhadap objek yang ada di depannya, atau menyorot ke arah tikungan yang hendak dituju. Dampaknya, meski lampu jauh tetap aktif, objek di sekitarnya tidak akan merasakan silau lampu tersebut.
ADVERTISEMENT