Mau Pakai Mobil Baru Buat Lebaran? Perhatikan Hal Ini

13 Mei 2019 12:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Daihatsu di IIMS 2019. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
zoom-in-whitePerbesar
Daihatsu di IIMS 2019. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
ADVERTISEMENT
Menggunakan barang-barang serba anyar, sudah jadi pemandangan umum kala Lebaran. Ini yang kemudian jadi berkah sendiri buat para pebisnis otomotif khususnya roda empat, sehingga bisa mendongkrak penjualannya.
ADVERTISEMENT
Namun, buat masyarakat yang ingin mudik bawa mobil baru khususnya bermerek Daihatsu, sebaiknya mulai melakukan pemesanan pada saat-saat sekarang ini, dan jangan sampai mepet-mepet hari ‘H’ Lebaran.
“Jadi mereka yang ingin membeli kendaraan untuk kebutuhan Lebaran, harusnya sih di minggu-minggu ini (awal Mei), supaya mereka bisa mengejar untuk mendapatkan STNK-nya,” ucap Marketing & CR Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), Hendrayadi Lastiyoso, beberapa waktu lalu.
Daihatsu Xenia Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Tak hanya soal waktu proses Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) saja, tenggat waktu untuk proses persetujuan perusahaan pembiayaan juga perlu jadi pertimbangan. Waktunya kira-kira satu minggu.
Jadi paling tidak, kata Hendrayadi, pembeliannya bisa dilakukan dua minggu sebelum Lebaran tiba. Tak hanya yang kredit tapi juga yang ingin membelinya dengan tunai.
ADVERTISEMENT
“Walaupun memang kalau membeli cash itu lebih gampang, cuma untuk dapat STNK-nya harus tunggu lagi kan, itu kurang lebih sekitar satu minggu,” ucapnya.
Daihatsu Luxio Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan

Peningkatan Produksi

Terkait dengan peningkatan volume produksi menjelang lebaran ini, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Tjandra menyebut pihaknya masih melakukan perhitungan.
“Kami memproduksi sesuai dengan kondisi pasar dan perkiraan kami mau jual berapa. Kalau merek lain minta ditambah (produksinya) itu karena dia memperkirakan akan naik (penjualannya),” ucap Amelia.
“Soal peningkatan produksi belum tentu juga karena kami harus hitung satu per satu, yang lalu kan kami supply lebih besar daripada jualan. Jadi market itu tidak mau dipenuhi oleh stok, jadi kami harus hitung-hitungan dulu,” katanya.
ADVERTISEMENT