Mempelajari Gejala Kendaraan Perlu Servis Spooring dan Balancing

12 Februari 2018 18:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Setir mobil (Foto: dok. Thoughtco)
zoom-in-whitePerbesar
Setir mobil (Foto: dok. Thoughtco)
ADVERTISEMENT
Bagi pemilik kendaraan, pastinya istilah spooring dan balancing sudah tidak asing didengar.
ADVERTISEMENT
Servis spooring dan balancing merupakan perawatan yang harus diperhatikan oleh setiap pemilik kendaraan. Saking pentingnya, servis ini masuk ke dalam list servis berkala yang harus dilakoni oleh sang empunya kendaraan.
Spooring atau front wheel alignmen (FWA) sendiri merupakan proses untuk meluruskan roda mobil khusus bagian depan agar selaras dengan gerak setir. Sedangkan balancing adalah proses menyeimbangkan keempat roda, yang membuat putaran rodanya menjadi seimbang.
Kendati demikian, lalu kapan seorang pemilik kendaraan harus melakukan spooring dan balancing? Atau apakah ada gejala yang bisa dijadikan sinyal, jika kendaraann tersebut harus di spooring dan balancing? Berikut paparan Agus Mustafa, pemilik bengkel AGS Matik khusus untuk kumparanOTO readers:
Mobil baru
Untuk mobil yang masih baru dibeli dan masih memiliki garansi, ini paling mudah. Sebab, pemilik kendaraan bisa mengikuti jadwal dari buku panduan servis yang diterima pada saat membeli.
ADVERTISEMENT
Dari situ, pemilik bisa mengetahui kapan harus melakukan perawatan spooring dan balancing.
“Biasanya sih kalau mobil baru itu, ada di buku panduan servis. Atau kalau tidak, bisa melakukan perawatan spooring dan balancing setiap 20.000 kilometer sekali,”ujar Agus saat dihubungi kumparanOTO, Senin (12/2).
Namun Agus menambahkan, jika angka itu tidak bisa juga dijadikan patokan sepenuhnya. Apabilla kamu sering melakukan perjalanan jauh, terlebih sering melintasi jalanan yang rusak, tentunya waktu tersebut di atas tidak berlaku. Waktu kamu untuk melakukan servis spooring dan balancing bisa terjadi lebih cepat dari yang ditentukan oleh waktu servis berkala.
Mobil yang sudah tidak bergaransi
Ini yang sulit, sebab ketika mobil sudah tidak bergaransi, otomatis sang empunya kendaraan harus bisa mengidentifikasi secara mandiri, apabila ada tanda-tanda yang muncul untuk mengetahui waktu perawatan (spooring dan balancing khususnya) yang tepat.
ADVERTISEMENT
Untuk mobil-mobil yang sudah tidak bergaransi atau umurnya sudah mencapai tiga tahun lebih, ada beberapa gejala yang bisa dijadikan tanda untuk mengetahui waktu melakukan spooring and balancing, yaitu:
1. Pada saat melaju di jalanan yang lurus, namu setir condong ke satu sisi (kanan atau kiri).
2. Setir terasa berat dan sulit untuk dikendalikan.
3. Pada saat berkendara atau melintasi jalanan berlubang, terasa getaran pada kemudi yang mengganggu kestabilan dalam berkendara.
4. Mobil terasa miring seolah ban kempis.
5. Ban belakang tidak lurus sejajar dengan ban bagian depan.
Khusus untuk poin kelima, kamu bisa memperhatikannya dengan melihat dari radius jarak 2-3 meter. "Biasanya kelihatan jelas kalau liat dari jarak yang enggak terlalu dekat. Apalagi kalau saat cuci mobil di tempat cuci, biasanya kan mobil diangkat ke atas. Nah dari situ biasanya akan kelihatan jelas kalau antara roda depan dan belakangnya enggak sejajar. Ini kan kalau mau melihat fisik, kalau poin lain bisa dirasakan,"jelas Agus.
Servis spooring dan balancing  (Foto: dok. Wikipedia)
zoom-in-whitePerbesar
Servis spooring dan balancing (Foto: dok. Wikipedia)
Agus juga mengimbau, agar pemilik kendaraan tidak menyepelekan masalah perawatan spooring dan balancing ini. Sebab menurutnya, hal-hal tersebut di atas dapat mendatangkan kejadian fatal yang tidak diinginkan, terlebih pada saat pengendaranya kurang berkonsentrasi dalam berkendara.
ADVERTISEMENT
"Kondisi terparah kalau lalai itu bisa saja terjadi disaat setir dibelokkan, terus tidak bisa dikembalikan lagi ke posisi semula. Ini kan bahaya sekali," katanya.
Mengacu ke masalah fungsi, Agus mengatakan,”kalau bicara tujuannya, spooring ini lebih untuk agar sistem kemudi itu bisa lebih stabil, apabila roda kemudi dibelokkan itu bisa kembali ke posisi semula, meringankan sistem kemudi, terus bisa juga memperpanjang umur ban biar lebih awet,” katanya.
Sedangkan untuk balancing, dari namanya saja bisa dipastikan jika proses balancing bertujuan untuk menyeimbangkan roda, agar saat roda berputar akan seimbang pada poros roda itu sendiri, sehingga tidak menimbulkan getaran pada saat kamu berkendara.
Meski begitu, apabila kamu menyepelekan proses spooring and balancing ini, praktis dompet kamu pasti akan bocor.
ADVERTISEMENT
“Kelau enggak mau spooring dan balancing ya sudah tinggal tunggu waktu gantinya aja. Lumayan juga tuh kalau sekali ganti ban saja kan bisa berapa, lagipula bahaya juga kalau enggak diperhatikan,” tutup Agus.