Mengapa Motor 'Adventure' Masih Gunakan Pelek Jari-jari?

Honda X-ADV Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO

Menggunakan pelek motor bergaya racing (cast wheel) memang tampak keren dan kekinian. Namun, tak semua model kendaraan roda dua cocok menggunakannya.

Beberapa masih ada yang bertahan menggunakan pelek jari-jari seperti model-model adventure. Itu juga bukan berarti ketinggalan jaman, tapi menyesuaikan dengan habitat mereka, yang umumnya dipakai di jalan berbatu.

Endro Sutarno, Technical Training PT AHM mengatakan, alasan menggunakan pelek jari-jari buat segmen itu, untuk menjaga kenyamanan ketika motor dikendarai.

Modifikasi Honda CRF 150 L Foto: dok. Istimewa

“Memang pelek jari-jari itu lebih fleksibel dan lentur, apalagi ketika terkena hantaman jalan berbatu atau lubang. Sementara cast wheel benar-benar tidak ada kelenturannya,” ucap Endro kepada kumparan beberapa waktu lalu.

Lebih dari itu, bila mengalami gangguan pelek jari-jari hanya tinggal disetel saja. Sementara untuk pelek racing, bila sudah retak atau rusak harus diganti.

“Kalau cast wheel memang dibuatnya kuat dan kokoh saja, dan kebanyakan dipakai untuk aspal. Jadi pada dasarnya ya itu pertimbangannya, lebih lentur bila terkena benturan-benturan --motor adventure,” ucap Endro.

Jadi tak perlu minder, bila menggunakan pelek jari-jari karena kurang tepat kalau afiliasinya hanya soal style, kerap disebut ketinggalan jaman, tapi lebih kepada kenyamanan.

Saat ini malah beberapa pedagang aftermarket, sudah ada yang menawarkan pelek jari-jari dengan ban tubeless, walaupun tak mudah ditemukan. Jadi selain nyaman, berkendara juga aman.

“Mencari pelek jari-jari tubeless di pasar umum masih agak susah. Namun kita tidak merekomendasi motor menggunakan pelek jari-jari tubeless yang custom, karena ada kemungkinan besar bisa bocor. Jadi hanya bertahan beberapa waktu saja,” ucapnya.