Mengenal Teknologi Baterai Mobil Listrik

29 Desember 2017 9:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Baterai Tesla di Australia. (Foto: Tesla/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Baterai Tesla di Australia. (Foto: Tesla/Reuters)
ADVERTISEMENT
Kendaraan listrik baik konsep ataupun yang sudah mengaspal tentu membutuhkan sebuah baterai sebagai penyimpan daya yang akhirnya didistribusikan ke motor listrik.
ADVERTISEMENT
Tapi tahukah kamu bila baterai yang digunakan pada kendaraan listrik memiliki berbagai macam jenis serta keuntungan dan kerugiannya masing-masing?
Berikut ulasan kumparanOTO untuk jenis-jenis baterai kendaraan listrik.
Lithium-Ion (Li-Ion)
Baterai lithium-ion atau Li-ion tentu tidak asing di telinga kita, sering dijumpai pada peralatan elektronik atau yang paling sering ditemui pada telepon genggam.
Penggunaannya kini makin berkembang untuk daya gerak kendaraan hybrid ataupun kendaran listrik.
Namun tidak semua Li-ion sama, materialnya dapat berbeda sesuai kegunaannya. Sebagian besar perangkat atau gadget berbahan dasar kobalt lithium oksida (LiCoCO2) yang memiliki hambatan energi lebih padat namun dilengkapi dengan beberapa kelemahan.
Baterai bekas Toyota Prius (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Baterai bekas Toyota Prius (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
Seperti suhunya yang cepat tinggi saat pengisian daya atau waktu operasionalnya yang lama. Dengan kata lain, baterai jenis ini dapat meledak saat dioperasikan dengan tidak benar. Dan hal tersebut menjadi salah satu alasan utama baterai lithium cobalt oxide Li-ion belum banyak digunakan di mobil.
ADVERTISEMENT
Jenis baterai yang lebih padat seperti dibenamkan pada alat-alat listrik juga kebanyakan kendaraan listrik, adalah lithium nikel manganese kobalt oksida atau NMC yang memiliki kualitas yang lebih baik dan ketahanan pemakaian jangka panjang.
Nickel Metal Hydride (Ni-MH)
Jenis baterai lain yang digunakan dalam kendaraan hybrid bermaterial Nickel Metal Hydride atau Ni-MH. Baterai ini jauh lebih murah untuk diproduksi daripada Li-ion. Adapun perbedaannya lagi, ia membutuhkan hidrogen, nikel, dan titanium atau logam sejenis untuk menyimpan energi.
Tidak seperti Li-ion, Ni-MH memiliki hambatan energi yang rendah, apalagi bobotnya juga yang lebih berat sehingga pabrikan mobil listrik Tesla lebih menggunakan tipe baterai Li-ion untuk digunakan pada setiap unit yang diproduksinya.
Baterai mobil listrik (Foto: kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Baterai mobil listrik (Foto: kumparan)