Menristekdikti: Mobil Listrik Buatan Dalam Negeri Diproduksi Pada 2020

3 Agustus 2017 17:50 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil listrik Turangga Cheta Ev4. (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mobil listrik Turangga Cheta Ev4. (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi membentuk tim untuk membuat mobil listrik dalam negeri. Tim tersebut terdiri dari empat universitas dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
ADVERTISEMENT
Menurut Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, M Nasir, empat kampus yang dilibatkan antara lain Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta (UNS), dan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS).
"Pertimbangannya karena fakultas teknik yang mengembangkan, dia adalah perguruan tinggi yang berkonsentrasi mengembangkan baterai. Ada yang pengembangan ke mekatroniknya, ada yang ke materialnya, ada di elektronikanya," kata Nasir di BPPT, Jakarta Pusat, Kamis (3/8).
Nasir mengakui pengembangan mobil listrik tidaklah mudah. Namun sebelumnya proses tersebut sudah berjalan. Pada tahun lalu, Nasir mengaku pemerintah sudah melakukan uji prototype. Selanjutnya akan dilakukan inovasi dan uji material.
"Pada mekatroniknya sudah diuji, berikutnya adalah skill up industri. Massal (produksi) target 2020. Tapi enggak bisa langsung, kan proses yang harus dilakukan sertifikasi. Motor sudah selesai, mudah-mudahan segera masuk industri, kemudain dilanjutkan mobil listrik," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah masih melakukan kajian untuk regulasi kendaraan listrik di Indonesia. Di dalamnya, akan ada insentif bagi produsen juga kendaraan yang menggunakan listrik.
Presiden menilai pengembangan mobil listrik sudah tak bisa dihindari lagi. Indonesia harus bersiap karena industri otomotif akan mengarah ke sana dengan adanya tren dunia dan menekan angka produksi emisi gas buang dari kendaraan.