Merek Asing Diam-diam Mulai Tes Jalan Kendaraan Listrik di Indonesia

4 September 2017 9:39 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chief Engineer Gesits Grangsang Sotyaramadhani (Foto: Istimewa )
zoom-in-whitePerbesar
Chief Engineer Gesits Grangsang Sotyaramadhani (Foto: Istimewa )
ADVERTISEMENT
Kendaraan listrik menjadi industri strategis masa depan. Sejumlah pabrikan dan negara mulai melakukan pengembangan produk.
ADVERTISEMENT
Indonesia yang menjadi pasar potensial tentu saja menjadi target. PT NIPRESS yang selama ini memiliki kemampuan dalam menyediakan baterai lithium untuk berbagai kebutuhan termasuk kendaraan listrik pun mendapat temuan mencengangkan.
"Kami diajak kerja sama dengan R&D Honda untuk menyediakan baterai lithium untuk motor listrik mereka. Kemudian pabrikan motor India juga meminta spek baterai lithium untuk kendaraan listriknya. Menurut mereka, sudah punya puluhan unit prototipe dan sudah muter-muter Jakarta untuk tes kelayakan dan ujinya sudah setahun. lalu kita di mana selama ini? Mereka banyak yang silent movement," ungkap Industry Battery Divisin Head PT NIPRESS Hermawan Wijaya.
Hermawan menambahkan, pasar baterai lithium di Indonesia menjadi peluang baru dalam industri kendaraan listrik. Menurut dia, lebih dari 40 persen harga dari kendaraan listrik adalah untuk memenuhi biaya produksi baterai.
Motor listrik Gesits (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Motor listrik Gesits (Foto: Istimewa)
"Pasarnya saat ini ada dan terus berkembang, meskipun belum ke kendaraan listrik, namun industrinya (baterai) enggak ada," imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, PT NIPRESS sendiri akan mendukung produksi motor listrik bermerek nasional GESITS yang merupakan kolaborasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dengan Garasindo, yang akan diproduksi di fasilitas PT Wijaya Karya (WIKA).
"Kami akan dukung untuk produksi 50 ribu unit motor listrik GESITS," katanya.
Motor listrik GESITS akan diproduksi di pabrik WIKA yang berlokasi di Cileungsi, Kabupaten Bogor. Di sana, motor listrik itu akan menempati bangunan dengan luas 2.400 meter persegi yang berfungsi sebagai fasilitas penerimaan komponen, perakitan, dan pengujian akhir.
Kemudian, unit GESITS yang sudah diproduksi akan ditampung dalam area penyimpanan seluas 1.400 meter persegi. Sebagai tahap awal, WIKA diharapkan mampu mencetak 50.000 unit GESITS tiap tahun dan bisa dikembangkan hingga 100.000 unit per tahun. Adapun, produksi baru dilakukan pada kuartal I tahun depan.
ADVERTISEMENT